KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyempatkan ngopi di angkringan sekitar alun-alun Kutoarjo sebelum pulang kampung di gang Aglik Utara, Kutoarjo Purworejo, Jumat (5/4/2019).
Kehadiran orang nomor satu di Jateng itu, membuat warga kaget dan spontan berkerumun. Dari mereka kemudian ada yang langsung mengajak bersalaman dan minta foto.
Karena kondisi gerimis, Ganjar pun langsung mengajak mereka untuk duduk lesehan di angkringan yang beratap terpal biru. Nama terakhir adalah alasan jika warga sekitar pun sering menyebut angkringan tenda biru.
Karena tepat berada di samping jalan utama, kerumunan di angkringan itu lantas mengundang penasaran pengendara.
"Ayo podo mangan, pesen kopi. Bu, kopi Bu," kata Ganjar seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.
Melihat yang berdatangan semakin banyak, Ganjar meminta masyarakat duduk melingkar dan mengajak diskusi sejumlah persoalan di Purworejo. Mulai dari infrastruktur, olahraga, kebencanaan sampai urusan pemilu presiden.
Puji Subroto dari Bagelen misalnya. Dia menyampaikan sejumlah pembangunan di daerahnya yang belum kunjung tuntas.
"Mohon bantuannya pak gub, karena pembangunan di Daerah Aliran Sungai itu kami harapkan bisa mengatasi banjir di daerah kami," katanya.
Ada pula, Suprapto, suporter tim sepakbola andalan masyarakat Purworejo ISP (Ikatan Sepakbola Purworejo) ini minta dukungan Ganjar agar tim kesayangannya kembali masuk ke divisi 1. Ini karensa sudah tiga tahun ini tim kebanggaannya terpaksa vakum.
"Syukur-syukur pak gub berkenan membantu untuk renovasi stadion WR Soepratman, karena itu kandang ISP dan saat ini kondisinya kurang diperhatikan," katanya.
Selain itu, Suprapto juga menyampaikan kepada Ganjar terkait kondisi terkini Yuli Wijaya. Pemuda yang jadi korban pemukulan kampanye di Purworejo ini mengalami trauma meski keadaannya sudah cenderung membaik.
Sebenarnya acara ngopi bersama masyarakat itu tidak masuk dalam agenda gubernur. Ganjar pulang kampung, karena ingin menghadiri resepsi pernikahan keponakannya.
Meski demikian, banyak aspirasi dari warga yang disampaikan. Ganjar pun menjawab dengan penuh keakraban sambil sesekali melempar candaan. Terlebih kepada beberapa kepala desa yang tiba belakangan dan menyampaikan persoalan desa.
"Kalau pembangunan harus diperhatikan, apakah itu jalan atau jembatan milik pusat, provinsi, kabupaten atau desa. Nah kalau desa ya silakan pak kepala desa langsung diatasi, apalagi sampeyan baru terpilih. Buktikan janji ketika kampanye dulu," kata Ganjar yang langsung disambut tawa dan tepuk tangan dari masyarakat.
Melihat suasana yang demikian cair dan penuh tawa itu, Ganjar mengatakan, agar suasana seperti itu terus ditebar di keseharian, terlebih jika menyangkut pemilihan presiden. Tidak perlu saling fitnah, menyebar kebencian apalagi sampai baku hantam.
"Betapa kita bahagia bisa bertemu, kan ini wajahnya mrenges Kabeh, suasana seneng ini jangan dihancurkan dengan permusuhan. Kita hormati yang berbeda pilihan, beda suku, beda agama. Masak sesama orang Purworejo jotos-jotosan," katanya.