Ganjar: Bandara Wirasaba, Momentum Bangkitnya Selatan Jawa Tengah!

Kompas.com - 13/03/2019, 10:34 WIB
M Latief

Editor

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendampingi Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, meninjau lokasi pembangunan Bandara Wirasaba di Kabupaten Purbalingga, Selasa (12/3/2019). Bandara yang rencananya akan mulai dibangun pada 2019 ini akan menjadi kebanggaan warga eks Keresidenan Banyumas.

Pada dalam kesempatan tersebut Menhub Budi Karya mengatakan bahwa proses pembangunan Bandara Wirasaba Purbalingga akan dimulai pada April tahun ini. Pada April 2020 bandara tersebut ditargetkan sudah bisa beroperasi.

"Saya cek, ternyata hanya tinggal administrasi saja, lainnya sudah selesai. Pembangunan akan dilaksanakan pada April tahun ini dan akan selesai selama satu tahun, baik itu pembangunan landasan pacu maupun terminalnya," kata Budi Karya.

Dia menerangkan, Bandara Wirasaba nantinya akan memiliki landasan pacu sepanjang 1600 meter dengan lebar sekitar 30 meter. Dengan landasan pacu sepanjang itu, bandara tersebut bisa digunakan untuk pesawat jenis ATR.

"Jadi, nanti dari Jakarta bisa langsung ke sini, dan membutuhkan waktu yang lebih cepat," ujar Budi.

Disinggung antisipasi sepinya bandara, Budi optimistis Bandara Wirasaba akan selalu ramai. Menurut dia bandara ini memiliki lokasi sangat strategis dan berada di lokasi yang alternatif jalannya minim.

"Kalau di bandara lain itu kan aksesnya banyak, kalau di sini alternatif jalannya sedikit. Selain itu, lokasi eks Keresidenan Banyumas memiliki banyak potensi baik wisata, kerajinan dan sebagainya. Jadi, saya optimistis bandara ini akan selalu ramai dan akan mempercepat pembangunan di wilayah sekitarnya," ucap Budi.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa pembangunan Bandara Wirasaba merupakan momentum kebangkitan wilayah Selatan Jawa Tengah.

"Ini momentum untuk wilayah-wilayah Selatan, khususnya eks Karesidenan Banyumas, bangkit. Begitu bandara jadi, pertumbuhan ekonomi pasti akan meningkat, apalagi daerah-daerah di sini punya banyak potensi, baik itu pariwisata, kerajinan, atau kuliner yang akan membuat lokasi ini banyak dikunjungi wisatawan," kata Ganjar.

Purbalingga dan Banyumas, lanjut Ganjar, pasti akan menjadi penerima pertama dari manfaat pembangunan bandara ini. Namun, dia meyakini jika efek Bandara Wirasaba akan semakin meluas dan menjangkau daerah-daerah lainnya.

"Pemalang, Wonosobo, Banjarnegara dan daerah lain pasti juga akan terdampak. Untuk itu saya pesan, tolong dipersiapkan sejak dini semua hal, khususnya aksesbilitasnya harus diperhatikan jauh-jauh hari," ujar Ganjar.

Selain soal akses, Ganjar menambahkan, mulai saat ini promosi pariwisata, kesenian dan kuliner juga harus gencar dilakukan. Semua potensi yang ada, misalnya industri wig, knalpot, kopi, serta kuliner andalan harus dikenalkan kepada masyarakat.

"Jadi, nanti wisatawan kalau mau ke sini itu ada apa ya, oh ada Owabong, ada Goa Lawa, agak jauh ada Dieng. Mau makanan yang enak apa ya, ada Sate, es duren dan banyak lainnya. Mulai sekarang harus terus dipromosikan, agar nanti saat bandara jadi, orang sudah tahu," tutupnya.

Dalam pengecekan tersebut, sejumlah pejabat juga ikut hadir seperti perwakilan TNI AU, Angkasa Pura, Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dan sejumlah jajaran Forkompimda di Purbalingga.

Terkini Lainnya
Polemik Tambang Gunung Slamet, Gubernur Luthfi Utamakan Keselamatan Lingkungan dan Warga

Polemik Tambang Gunung Slamet, Gubernur Luthfi Utamakan Keselamatan Lingkungan dan Warga

Jateng Gayeng
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman

Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman

Jateng Gayeng
Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Jajaran Perkuat Budaya Integritas

Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Jajaran Perkuat Budaya Integritas

Jateng Gayeng
Survei Litbang Kompas: 95,8 Persen Warga Jateng Nilai Program Kesehatan Perlu Dilanjutkan, Bukti Kesadaran Kesehatan Meningkat

Survei Litbang Kompas: 95,8 Persen Warga Jateng Nilai Program Kesehatan Perlu Dilanjutkan, Bukti Kesadaran Kesehatan Meningkat

Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik, Hasil Kolaborasi Program Speling

Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik, Hasil Kolaborasi Program Speling

Jateng Gayeng
Litbang Kompas: 73,2 Persen Warga Jateng Optimistis dengan Kepemimpinan Ahmad Luthfi, Jadi Modal Akselerasi Pembangunan

Litbang Kompas: 73,2 Persen Warga Jateng Optimistis dengan Kepemimpinan Ahmad Luthfi, Jadi Modal Akselerasi Pembangunan

Jateng Gayeng
Operasi Kemanusiaan di Sumbar, Pemprov Jateng Kirim Bantuan Rp 1,3 Miliar dan 40 Relawan

Operasi Kemanusiaan di Sumbar, Pemprov Jateng Kirim Bantuan Rp 1,3 Miliar dan 40 Relawan

Jateng Gayeng
Jateng Surplus Padi, Gubernur Ahmad Luthfi Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Swasembada Pangan

Jateng Surplus Padi, Gubernur Ahmad Luthfi Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Swasembada Pangan

Jateng Gayeng
Gubernur Jateng: Malaysia dan China Bakal Investasi Rp 62,3 Triliun di Jawa Tengah

Gubernur Jateng: Malaysia dan China Bakal Investasi Rp 62,3 Triliun di Jawa Tengah

Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Pertahankan Capaian TPID Terbaik Tingkat Provinsi

Pemprov Jateng Pertahankan Capaian TPID Terbaik Tingkat Provinsi

Jateng Gayeng
Kebijakan Sarung Batik ASN Jateng Dongkrak UMKM, Menuai Apresiasi Publik

Kebijakan Sarung Batik ASN Jateng Dongkrak UMKM, Menuai Apresiasi Publik

Jateng Gayeng
Kualitas Data Diakui Nasional, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga

Kualitas Data Diakui Nasional, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga

Jateng Gayeng
Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Jateng Gayeng
Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Jateng Gayeng
Borobudur Marathon 2025 Diikuti 11.500 Peserta, Perputaran Ekonomi Diprediksi Meningkat

Borobudur Marathon 2025 Diikuti 11.500 Peserta, Perputaran Ekonomi Diprediksi Meningkat

Jateng Gayeng
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com