Buka Usaha di Tanah Air, Pesan Ganjar ke Pemagang Indonesia di Jepang

Kompas.com - 12/11/2018, 20:00 WIB
Mikhael Gewati

Editor

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertemu dan berdiskusi dengan pemagang dan pelajar di Toyota Industrial & Cultural Center, Jepang, Sabtu (10/11/2018).Dok Humas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertemu dan berdiskusi dengan pemagang dan pelajar di Toyota Industrial & Cultural Center, Jepang, Sabtu (10/11/2018).


KOMPAS.com
- Gubernur Jawa Tengah berpesan kepada pemagang dan pelajar di Toyota Industrial dan Cultural Center untuk segera menyiapkan rencana buka usaha di Tanah Air. 

Ganjar mengutarakan itu saat bertemu dengan mereka di Toyota Industrial dan Cultural Center, Sabtu (10/11/2018). 

Lebih lanjut, kesempatan untuk ngobrol dengan Gubernur tersebut dimanfaatkan para pemagang dan pelajar untuk curhat.

Pertemuan itu sendiri diikuti 200 pemagang dan pelajar Toyota Industrial & Cultural Center Jawa Tengah dari peserta magang se-Indonesia sebanyak 878 atau 5 persen dari pekerja asing di tempat itu.

Begitu tiba di lokasi, Ganjar langsung menyalami satu persatu, menyapa dengan bahasa ngapak dan bercanda. Bahkan dia juga melontarkan ungkapan yang sempat viral, tampang Boyolali.

"Kamu dari mana? Purwokerto? Woo wonge dewek ya. Kamu? Ooh ini tampang Boyolali, lagi terkenal kamu," mendengar selorohan pria berambut putih itu peserta sontak tertawa.

Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Senin (12/11/2018), pertemuan itu digambarkan berlangsung sangat cair dengan banyaknya curhatan dari pemagang maupun pelajar.

Baca jugaGanjar akan Kirim Lebih Banyak Pekerja Magang ke Jepang

Zainal arifin (23), misalnya, warga Kecamatan Karangawen Demak itu mengungkapkan kebanggaannya bisa magang di Jepang. Mendapat ilmu soal mesin langsung di pusatnya.

"Tapi ya itu pak, saya harus merasakan tujuh kali gagal tes seleksi," kata Zainal.

Ketika ditanya soal gaji, Zainal menjelaskan dalam satu bulan dia mendapat gaji yang besarnya mencapai 140 ribu Yen atau setara Rp 19 juta.

Sambil berseloroh, dia merasa bersyukur dapat gaji sebesar itu, meskipun ada teman yang gajinya hampir dua kali lipat yakni 240 ribu yen/bulan atau sekitar Rp 35 juta.

"Lumayan pak, bisa buat beli tanah di kampung," katanya yang langsung memancing Ganjar dan kawan-kawannya tertawa.

Zainal mengatakan sudah dua tahun ini magang di Pabrik Meiwa Kougyou membuat mesin produksi di provinsi Aichiken, Kota Takahamashi. Dengan gaji yang terima, dia setiap bulan mengirim sekitar Rp10 juta untuk keluarga.

Kepada Ganjar dia mengatakan usai lulus magang di Jepang ini ingin buka bengkel motor dan mobil yang lengkap.

"Saya kangen rumah, pak. Tapi beruntung ada kawan-kawan yang saling memberi semangat," katanya.

Selain Zainal, ada Nur Faizah. Warga Kabupaten Tegal yang baru satu tahun magang di Jepang. Berbeda dengan Zainal yang ingin buka bengkel, usai menyelesaikan program magangnya pada 2021 kelak, Nur ingin mendirikan panti lansia.

"Tapi masih bingung merealisasikannya. Saya seneng bisa bertemu pak Ganjar dan bisa ngomong langsung mengungkapkan impian saya itu. Semoga bapak mensupport semangat buat kami," katanya.

Saat ini jumlah pekerja asing di Kota Toyota mencapai 17 ribu dari seluruh populasi 408 ribu. Dengan jumlah yang mencapai 5 persen, pemagang dan pelajar Indonesia di sana membuat kelompok belajar Toyota Indonesia Grup (TIG) yang menjadi bagian dari Toyota city global citizens conference yang terdiri 12 negara.

Dengan jumlah tersebut, remitansi atau pengiriman uang dari warga Indonesia di Toyota ke Indonesia perbulan mencapai 490 juta yen atau setara Rp 63,7 miliar, setahun bisa mencapai Rp 764,4 miliar dan untuk Jateng berkisar Rp 280,8 miliar pertahun.

Kepada peserta magang Ganjar menegaskan agar melakukan pemetaan usaha dari sekarang. Jika memerlukan bantuan lebih, Ganjar meminta peserta magang menyusun proposal atau rencana bisnis secara detail, dari pangsa pasar modal, flow pemasaran, lokasi dan lainnya.

"Jangan sampai pulang baru bingung mau ngapain. Maka sejak sekarang buat rencana usaha, sampai Indonesia langsung go," katanya.

Pada pertemuan itu, tidak sedikit peserta yang curhat kangen kampung halaman dan pengalamannya berbagi tugas masak dengan kawan. Di akhir dialog Ganjar menitip pesan agar WNI di manapun berada untuk selalu menjaga kerukunan dengan sesama warga Indonesia.

"Sekarang di Indonesia sedang musim bertengkar karena beda pilihan politik, banyak hoax, nyinyir dan saling fitnah yang buruk-buruk itu jangan ditiru. Ayo kita tunjukkan ke Indonesiaan yang baik-baik, itu yang harus kita sampaikan," kata Ganjar.

Terkini Lainnya
Luncurkan Specta 2024, Pj Gubernur Nana Harap Prestasi Olahraga di Jateng Meningkat
Luncurkan Specta 2024, Pj Gubernur Nana Harap Prestasi Olahraga di Jateng Meningkat
Jateng Gayeng
Sistem One Way Diterapkan selama Arus Balik, PJ Gubernur Jateng: Terus Kami Pantau
Sistem One Way Diterapkan selama Arus Balik, PJ Gubernur Jateng: Terus Kami Pantau
Jateng Gayeng
Lepas 11.600 Pemudik Gratis, Pj Gubernur Jateng: Jumlahnya Terus Ditingkatkan
Lepas 11.600 Pemudik Gratis, Pj Gubernur Jateng: Jumlahnya Terus Ditingkatkan
Jateng Gayeng
Pj Gubernur Nana Sudjana: Jateng Siap Sambut Arus Mudik dan Balik Lebaran
Pj Gubernur Nana Sudjana: Jateng Siap Sambut Arus Mudik dan Balik Lebaran
Jateng Gayeng
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya
Jateng Gayeng
Pekan Depan, Pemprov Jateng Bersama BNPB dan Kementerian PUPR Tentukan Langkah Rehabilitasi Usai Bencana Banjir
Pekan Depan, Pemprov Jateng Bersama BNPB dan Kementerian PUPR Tentukan Langkah Rehabilitasi Usai Bencana Banjir
Jateng Gayeng
Tinjau Banjir Bandang di Pekalongan, Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Senilai Rp 160 Juta
Tinjau Banjir Bandang di Pekalongan, Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Senilai Rp 160 Juta
Jateng Gayeng
Dapat Penghargaan dari Baznas, Pj Gubernur Jateng Ingin Fokus Entaskan Kemiskinan
Dapat Penghargaan dari Baznas, Pj Gubernur Jateng Ingin Fokus Entaskan Kemiskinan
Jateng Gayeng
Entaskan Kemiskinan Ekstrem, Pemprov Jateng Kurangi Beban Pengeluaran hingga Kolaborasi
Entaskan Kemiskinan Ekstrem, Pemprov Jateng Kurangi Beban Pengeluaran hingga Kolaborasi
Jateng Gayeng
Tentukan Arah Pembangunan 20 Tahun ke Depan, Jateng Jadi Penumpu Pangan dan Industri Nasional
Tentukan Arah Pembangunan 20 Tahun ke Depan, Jateng Jadi Penumpu Pangan dan Industri Nasional
Jateng Gayeng
Tinjau Banjir Demak, Pj Gubernur Jateng: Dua Hari Lagi Tanggul Sudah Kuat
Tinjau Banjir Demak, Pj Gubernur Jateng: Dua Hari Lagi Tanggul Sudah Kuat
Jateng Gayeng
Hasil SPI KPK 2023, Jateng Raih Predikat Integritas Tertinggi untuk Provinsi
Hasil SPI KPK 2023, Jateng Raih Predikat Integritas Tertinggi untuk Provinsi
Jateng Gayeng
Kolaborasi dengan BPKP, Pemprov Jateng Akan Miliki Laboratorium Manajemen Risiko dan Kapabilitas
Kolaborasi dengan BPKP, Pemprov Jateng Akan Miliki Laboratorium Manajemen Risiko dan Kapabilitas
Jateng Gayeng
Membanggakan, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Badan Publik Informatif 6 Kali Berturut-turut
Membanggakan, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Badan Publik Informatif 6 Kali Berturut-turut
Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Tetap Anggarkan Insentif Guru Keagamaan dan BOSDA di APBD 2024
Pemprov Jateng Tetap Anggarkan Insentif Guru Keagamaan dan BOSDA di APBD 2024
Jateng Gayeng
Bagikan artikel ini melalui
Oke