DEMAK, KOMPAS.com - Demi benar-benar memegang dan melaksanakan pepatah Ing Ngarso Sung Tulodo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowotak segan turun langsung membersihkan sungai di Kabupaten Demak, Jumat (1/12/2017). Orang nomor satu di Jawa Tengah ini bekerja bersama ratusan pedagang kaki lima (PKL).
Kali ini, dari rumah dinas gubernur Puri Gedeh Semarang menuju Demak, Ganjar tidak menggunakan mobil. Dia memilih mengayuh sepeda sejauh 37 kilometer.
Bersama ajudan dan beberapa stafnya, Ganjar berangkat dari Semarang pukul 06.00 pagi. Dia hanya membutuhkan waktu satu setengah jam untuk sampai di Kodim Demak yang merupakan lokasi awal kerja bakti.
Di lokasi, sudah menunggu Bupati Demak M Natsir dan ratusan pedagang kaki lima. Acara kerja bakti membersihkan sungai itu sendiri merupakan gagasan Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Demak dan Asosiasi UMKM Demak.
Kerja bakti dimulai saat itu juga dengan memilih menyisir sampah, rumput, dan eceng gondok di sepanjang Sungai Tuntang. Puluhan anggota TNI dari Kodim Demak turut membantu.
Suasana guyub sangat terasa. Dengan memegang sabit, Ganjar juga turut membersihkan rumput liar di taman bantaran sungai.
"Saya dapat undangan via WA (WhatsApp) dari paguyuban pedagang kaki lima APKLI. Saya pikir ini bagus, karena momennya sedang musim hujan," kata Ganjar.
Dia menambahkan, masyarakat segala lapisan memang harus turut mengantisipasi bencana banjir yang datang seturut musim hujan. Menurutnya, kepedulian warga Jawa Tengah sudah cukup bagus.
“Siklon Tropis Cempaka sudah mengakibatkan banjir dan longsor di Klaten dan Wonogiri. Dua daerah itu sudah ditetapkan status darurat bencana, kita sudah back up penuh dari BPBD Jateng dan kabupaten kota untuk logistik," terangnya.
Selain itu, Pemprov Jateng melalui BPBD Jateng sudah mengkoordinasikan seluruh kekuatan untuk mengantisipasi bencana yang akan datang. Konsolidasi BPBD, relawan bencana, SAR, dan Palang Merah Indonesia sudah dilakukan.
"Manajemen penanganan bencana kita sudah bagus. Ketika ada satu daerah terkena, kabupaten tetangganya langsung bergerak membantu, jadi tidak perlu menunggu dari pusat,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Demak, M Natsir, menuturkan bahwa pihaknya sudah melakukan antisipasi bencana secara menyeluruh di Kabupaten Demak.
"Hujan kan cuma pemicu, bukan satu-satunya penyebab banjir, kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarang juga bisa sebabkan banjir. Jadi, kesadaran menjaga lingkungan juga harus ditingkatkan," tandasnya.
(KONTRIBUTOR JATENG/ANDI KAPRABOWO)