PEMALANG, KOMPAS.com- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta para pelajar untuk mengumpulkan sampah yang berserakan di lapangan Desa Surajaya, Pemalang, Kamis (28/9/2017).
Para pelajar yang hadir dalam Gebyar Seni Wisata Pangeran Purbaya Surajaya rela memunguti sampah agar bisa berswa foto dengan Ganjar.
Syarat yang diajukan Ganjar untuk para pelajar bukan tanpa dasar. Ia melihat sampah berserakan di lokasi acara.
Ganjar tampak tak menghiraukan beberapa pelajar yang telah menyiapkan ponsel untuk berselfie dengannya.
"Pak, selfie dulu pak," kata para pelajar.
"Mau selfie, buang sampah dulu," jawab Ganjar.
Meski harus berkotor-kotoran, para pelajar melaksanakan syarat itu. Sampah berupa bungkus plastik makanan dan minuman di tiap sudut lokasi dipungut, lalu dimasukkan ke dalam sebuah kardus kosong.
Ganjar yang mengajukan syarat pun ikut memungut sampah. Menyaksikan Gubernur Jawa Tengah itu memungut sampah, membuat para pelajar tambah bersemangat. Mereka pun berlomba-lomba memunguti sampah yang berserakan.
"Bagus-bagus, tapi belum banyak itu. Ayo, masukan lagi sampahnya. Aduh, itu kamu malas-malasan buang sampahnya. Ayo itu masih banyak," ujar Ganjar.
Saat lokasi tampak lebih bersih, para pelajar langsung mengerumuni Ganjar. Suami Siti Atikoh itu terlihat pasrah menjadi obyek foto para pelajar, yang mayoritas merupakan pelajar tingkat SD dan SMP.
Baca: Ganjar Minta Bupati Klaten Beresi Masalah Sampah
Saat itu, Ganjar mengaku mendapatkan informasi dari netizen bahwa ada tumpukan sampah yang telah membusuk di kawasan itu.
"Tadi Saya telepon bupati, minta dikirim truk untuk mengangkut sampah sekarang juga. Tadi langsung dikirim," katanya dalam Kompas.com pada 2016 lalu.
Pada 2015, Ganjar juga sempat geram saat melakukan inspeksi mendadak ke Kantor Samsat Online Kabupaten Pekalongan. Ia melihat tumpukan sampah di tiap sudut ruangan. Padahal, kondisi bangunan saat itu terbilang masih sangat baru.
"Tolong ini dibersihkan. Bagian-bagian ini dibersihkan. Yang di atas, sarang laba-laba juga dibersihkan. Kalau bisa sekarang juga," kata Ganjar.
Ia pun menyarankan agar disediakan tempat khusus untuk membuang puntung rokok.
"Kalau bisa di sini dikasih tempat yang buat puntung rokok itu. Di atasnya ditulis, dibuang kene tho'" ujar Ganjar. (KONTRIBUTOR JAWA TENGAH/ DAVID OLIVER PURBA)