KOMPAS.com - Bupati Blora Arief Rohman disebut telah mengukir sederet prestasi sejak dilantik pada 26 Februari 2021 silam.
Disebutkan bahwa Arief berhasil membantu Kabupaten Blora menjadi lebih baik. Beberapa usahanya terlihat di sektor strategis, seperti infrastruktur dan fasilitas umum, pelayanan masyarakat, dan sektor-sektor lainnya.
Berikut daftar prestasi Arief selama 3,5 tahun memimpin Blora:
Sesuai dengan janji kampanye, "Dalan alus, banyune lancar terus (jalan halus, air lancar terus)", Arief fokus memperbaiki jalan raya di Blora yang selalu menjadi perhatian utama.
Pada saat itu, sebagian besar jalan raya di Blora berlubang dan rusak parah. Padahal, jalan-jalan ini menjadi akses utama masyarakat untuk lewat.
Baca juga: Berkunjung ke Blora, Andika Perkasa - Hendi Naiki Mobil Rantis
Pada 2021 atau tahun pertama menjabat, Arief berhasil membangun jalan sepanjang 40 kilometer (km) dengan anggaran Rp 90 miliar.
Pada tahun kedua, dia merealisasikan perbaikan jalan sepanjang 116 km dengan anggaran Rp 308 miliar.
Angka tersebut melebihi pendapatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Blora, yakni Rp 200-300 miliar setiap tahun.
Meski demikian, percepatan pembangunan infrastruktur jalan raya tetap menjadi komitmen Arief ketika menjabat sebagai Bupati Blora.
Pada 2023, melalui jejaringnya dengan pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora berhasil membangun jalan kabupaten lewat skema Dana Inpres Jalan.
Baca juga: Blora Culture Festival 2024, Bupati dan Forkopimda Nayub Bersama 3.000 Penari
Salah satu ruas jalan yang dibangun adalah Randublatung-Getas yang merupakan jalan penghubung Blora ke Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim). Total anggaran untuk membangun jalan ini mencapai Rp 53 miliar.
Arief mengatakan, hingga sekarang, Pemkab Blora tengah dalam proses membangun ruas jalan lanjutan Getas-Ngawi dan ruas jalan Cabak-Bleboh.
Selain jalan, fokus pembangunan Arief adalah sarana pengairan pertanian. Pemkab Blora pun membangun Bendungan Randugunting di Kecamatan Japah yang mampu menampung 14,42 juta meter kubik (m3) air.
Air dari bendungan ini bisa mengairi 650 hektar (ha) sawah dan ladang di tiga kabupaten sekaligus, yakni Rembang, Pati, dan Blora.
Selain bendungan, saat ini telah dimulai proses pembangunan Bendungan Cabean di Kecamatan Todanan dan Karangnongko di Karadenan.
Baca juga: Papan Nama Jalan Beraksara Jawa di Blora Salah Tulis, Bupati Minta Maaf
Bendungan-bendungan tersebut nantinya selain memiliki dapat difungsikan sebagai lahan konservasi sekaligus pariwisata bagi masyarakat.
Tak hanya itu, ada pula proyek Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang terus digalakkan untuk mengantisipasi kebutuhan pengairan masyarakat. Sumber air ini digunakan untuk pertanian dan antisipasi kekeringan.
Selama lima tahun berturut-turut, Blora mendapatkan penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat Pratama dari Kementerian Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA).
Pada 2023, Blora berhasil menyabet KLA tingkat Madya. Ke depannya, kabupaten ini membidik KLA tingkat Nindya.
Sebagai bupati, Arief berkomitmen untuk memenuhi dan melindungi hak-hak anak di semua klaster.
Bukti konkretnya dilakukan lewat Musrenbang Keren yang mengakomodasi aspirasi golongan rentan, seperti anak, lansia, disabilitas, dan perempuan.
Saat terjadi kekerasan seksual di Kecamatan Jepon, Pemkab Blora dengan tanggap segera melakukan penanganan dan pendampingan intensif bagi korban.
Kemudian, saat terjadi perundungan, Arief secara tegas menyikapinya dengan memberi penataran kepada para kepala sekolah se-Blora.
Selain mendorong agar sekolah menjadi tempat ramah anak, dia juga ingin sekolah menjadi tempat yang menumbuhkan karakter dan menciptakan mental daya saing bagi anak.
Hal itu diwujudkan lewat program Sekolah Sisan Ngaji (SSN) yang diterapkan di lingkup sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
Tujuan dari program itu adalah menanamkan sifat religiusitas dan nilai-nilai kearifan lokal, di samping menerapkan kurikulum nasional yang selama ini telah dipakai.
Baca juga: Serahkan Bantuan MCK kepada 20 Keluarga, Bupati Arief Sebut Angka Kemiskinan di Blora Menurun
Ke depan, SSN diharapkan akan memunculkan generasi-generasi muda yang berkarakter dengan muatan bekal agama yang matang sebelum mereka meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Blora berhasil menjadi salah satu kabupaten yang sukses memberantas angka anak tidak sekolah (ATS). Padahal, sebelumnya, angka ATS di Blora mencapai 6.480 orang.
Dinas Pendidikan (Disdik) Blora pun memulai hal itu lewat Gerakan Kembali Bersekolah. Lewat program ini, ada 4.000 ATS yang kembali menjalani pendidikan formal. Sementara 1.000 ATS lainnya dikembalikan ke jalur nonformal (kejar Paket B dan Paket C).
Setidaknya, sebanyak 1.400 ATS, diupayakan untuk bisa kembali menempuh pendidikan di tempat masing-masing.
Belum lama ini, United Nations Children's Fund (Unicef) memuji percepatan penurunan angka ATS di Blora.
Baca juga: Goa Terawang di Blora: Sejarah, Daya Tarik, dan Harga Tiket
Terungkap, keberhasilan itu didukung dengan efektifnya aplikasi digital Sistem Informasi Layanan Anak Tidak Sekolah (SILAT).
Melalui aplikasi tersebut, pemerintah bisa menyelidiki nama, rumah dan alamat ATS untuk memudahkan Pemkab Blora dalam melakukan penanganan dan menggalakkan kampanye Gerakan Kembali Bersekolah.
Mengakui keberhasilan Pemkab Blora dalam mengatasi angka ATS, beberapa tetangga kabupaten, seperti Kabupaten Grobogan, Pati, dan Magelang, ikut belajar penanganan ATS ke Kabupaten Blora.
Dibandingkan dengan Blora, jumlah ATS di Kabupaten Grobogan jauh lebih tinggi, yakni 7.500 ATS, kemudian disusul Kabupaten Pati sebanyak 22.000 ATS.
Ke depannya, Pemkab Blora akan terus mengambil langkah-langkah serius untuk meminimalisasi jumlah ATS di Blora.
Baca juga: Dua Bakal Paslon Bupati Blora Mendaftar ke KPU pada Hari Kedua
Caranya, dengan mengandalkan kerja keras dan efektivitas dalam mengambil kebijakan. Dengan begitu, tidak mustahil untuk mencapai target zero ATS.
Blora menjadi salah satu kabupaten yang berhasil swasembada pangan. Daerah penghasil jagung tertinggi kedua penghasil pada kelima se-Jawa Tengah ini dinilai memiliki produksi jagung dan padi melimpah.
Produksi jagung dan padi di Blora dinilai penting untuk membantu mewujudkan kedaulatan pangan, yang merupakan salah satu tujuan utama pembangunan nasional.
Sebagai daerah dengan mayoritas penduduk yang bekerja sebagai petani, Blora mencatatkan produktivitas hasil panen yang stabil sepanjang 2020-2023.
Bahkan, saat pandemi Covid-19 selama tiga tahun, angka panen padi terus menunjukkan pertumbuhan positif.
Pada 2023, misalnya, Blora mampu menghasilkan angka 470.880 ton beras dari 96.972 hektar (ha) lahan.
Baca juga: Naik Dokar dan Diiringi Barongan, Abu Nafi-Andika Adikrishna Daftar Pilkada Blora
Sementara itu, produktivitas panen jagung di Blora bisa membantu perekonomian petani Blora saat musim kemarau tiba.
Berdasarkan data yang dihimpun, pada 2022, hasil panen jagung yang ditanam petani Blora mencapai 429 ton.
Hal itu tidak terlepas dari komitmen Arief menjadikan Blora sebagai salah satu lumbung pangan yang bisa diandalkan.
Ke depannya, dia berharap sektor pertanian di Blora dapat disinergikan, sehingga bisa berkontribusi terhadap kedaulatan pangan nasional.
Koordinasi dan komunikasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) juga terus dilakukan untuk mempercepat pembangunan agraria di Blora.
Arief juga aktif mengawal program keberlangsungan KTNA, yang diharapkan mampu mengoptimalkan peningkatan di sektor pertanian.
Baca juga: Dampak Putusan MK Buka Jalan Abu Nafi dari PPP Maju pada Pilkada Blora
Berkat hal tersebut, sampai saat ini Blora terbilang mampu mencukupi kebutuhan pangan daerah atau bisa swasembada pangan.
Sebagai pejabat publik, Arief juga mengenalkan pentingnya regenerasi di bidang pertanian. Ia ingin anak-anak muda Blora menjadi petani milenial yang bisa memberi wawasan atau edukasi mengenai pentingnya menjaga ekosistem sektor agraria.
Disebutkan bahwa Blora menjadi salah satu daerah di Indonesia yang bisa bertahan selama pandemi Covid-19.
Berkat kolaborasi dengan sejumlah stakeholder, Pemkab Blora mampu menekan angka penderita Covid-19.
Selain itu, Blora juga disebut berhasil bertahan di tengah krisis ekonomi pada saat pandemi.
Di sektor pertanian, Blora berhasil mempertahankan produktivitas berskala besar yang mampu membantu roda perekonomian.
Baca juga: Pilkada 2024, Bawaslu Blora Larang Bapaslon Gunakan Fasilitas Negara
Kemudian, di sektor ekonomi kreatif (ekraf), Pemkab Blora membentuk Komite Ekonomi Kreatif (KEK) yang bertugas mengawal pertumbuhan ekraf di tengah pandemi.
Arief juga memprioritaskan penekanan angka stunting dan menargetkan zero stunting dalam lima tahun ke depan.
Baginya, stunting tetap menjadi prioritas dan harus dikawal dengan langkah-langkah strategis agar bisa segera ditangani.
Selama 2023-2024, Arief berhasil meraih total 46 penghargaan karena kontribusinya membangun Blora. Ia bahkan mendapat dukungan dari ASN dan masyarakat Blora.
Empat puluh enam penghargaan itu bervariasi, ditujukan untuk bupati, Pemkab Blora, hingga dinas atau instansi yang berprestasi. Prestasi yang diterima, mulai dari tingkat provinsi hingga nasional.
Baca juga: [POPULER REGIONAL] Luthfi: Lawan Siapa Pun Tak Masalah | Wanita di Blora Terjebak di Sumur 3 Hari
Pada Juli 2023 lalu, Arief berhasil menyabet penghargaan Pemimpin Muda Inspiratif dari Media Solopos Grup.
Penghargaan itu menjadi bukti bahwa kepemimpinan Arief membawa banyak pengaruh positif. Banyak pihak menilai positif kinerjanya dalam membangun Blora.
Berikut sejumlah penghargaan yang berhasil diterima Blora selama 2023:
Semua prestasi itu diraih Arief hanya dalam waktu 3,5 tahun saja. Hal ini bisa terjadi karena visi kerja yang efisien untuk berbagai persoalan kerja yang ada.
Hasil kerja efisien itulah yang berhasil membantu Blora meraih berbagai prestasi dan penghargaan.
Baca juga: Bupati Blora Raih Gelar Doktor dengan Predikat Cumlaude, Diapresiasi Menteri Desa PDTT
Sesuai visinya, "Sesarengan Mbangun Blora", Arief berkomitmen membangun Blora secara perlahan. Berbagai program Pemkab Blora pun mendapat dukungan dari masyarakat.
Arief pun memohon dukungan kepada masyarakat agar mimpi besar membangun Blora bisa terus dilanjutkan. Sebab, pekerjaan rumah, terutama di sektor infrastruktur, masih harus terus dikerjakan.