KOMPAS.com - Bupati Blora Arief Rohman bersama masyarakat mengikuti tasyakuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI), yang dikemas dalam bentuk acara Gas Desa Bumi Blora.
"Gas Desa Bumi Blora adalah simbol persatuan dan kesatuan. Selain sebagai ungkapan rasa syukur, kegiatan ini juga mencerminkan makna kebersamaan, kerukunan, serta saling memberi dan menerima dengan penuh keikhlasan dan keceriaan," ujar bupati yang akrab disapa Mas Arief dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (16/8/2024).
Ia berharap acara serupa seperti Gas Desa Bumi Blora dapat dilaksanakan kembali tahun depan.
Baca juga: Gaia, Dewi Bumi dalam Mitologi Yunani
Gas Desa atau sedekah bumi, yang dalam bahasa Sunda dikenal sebagai Babarit dan dalam bahasa Betawi sebagai Sedekah Barit, adalah upacara adat yang melambangkan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki yang diberikan melalui hasil bumi.
Di Blora, acara ini biasanya diadakan di tingkat desa atau kelurahan, tetapi Mas Arief mengemasnya dalam bentuk Gas Desa Kabupaten, yang dimulai setahun lalu. Acara ini bahkan sempat memecahkan Museum Rekor Muri Indonesia (MURI) pada kesempatan tersebut.
"Alhamdulillah, Gas Desa tingkat kabupaten dapat kita laksanakan lagi bersama masyarakat. Tahun lalu, kita juga melaksanakan acara ini pada tanggal 16. Ini adalah ungkapan rasa syukur kita atas segala yang telah kita capai hingga saat ini," imbuhnya Mas Arief.
Baca juga: 10 Desa di Sikka Masuk Kategori Mandiri, yang Sangat Tertinggal Ada 5
Acara Gas Desa Tingkat Kabupaten di Blora kali ini merupakan tahun kedua, dengan seluruh warga Blora melestarikan budaya tak benda berupa Gas Desa yang dilaksanakan di Bumi Blora.
"Tadi juga ada penampilan barongan RGS," imbuhnya.
Pada acara kali ini, Gas Desa Bumi Blora menyajikan 11.980 sega berkat yang dibungkus daun jati dan dihadiri sekitar 6.000 peserta, termasuk unsur pemerintahan, swasta, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum.
Pada 2023, dalam gelaran "Gas Desa Bumi Blora" untuk Tasyakuran HUT ke-78 RI, MURI mencatat dua rekor dunia, yaitu penyajian 9.640 Sego Berkat Buntel Daun Jati dan peserta sebanyak 5.731 yang mengenakan busana Samin lengkap dengan ikat kepala.