KOMPAS.com - Bupati Blora Arief Rohman menghadapi tantangan besar dalam menyelesaikan pembangunan jalan kabupaten di daerahnya, yang memerlukan anggaran sekitar Rp 3 triliun.
Sejak memulai kepemimpinannya pada 2021, bupati yang akrab disapa Gus Arief ini telah berusaha keras mencari tambahan dana untuk membangun jalan-jalan yang rusak.
Dengan kemampuan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Blora yang hanya sekitar Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar per tahun, ia menyadari perlunya inovasi dalam pencarian tambahan anggaran.
Selama tiga tahun kepemimpinannya, Gus Arief mengakui belum dapat menyelesaikan seluruh pekerjaan rumah (PR) pembangunan jalan kabupaten.
"Selama tiga tahun ini, kami belum bisa menyelesaikan seluruh PR pembangunan jalan. Kami memerlukan tambahan anggaran dan berbagai skema pendanaan, seperti pinjaman perbankan, bantuan provinsi, hibah daerah, dan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," ucapnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (12/8/2024).
Baca juga: Bandara Ngloram Perdana Layani Penerbangan Feeder Umrah, Gus Arief: Mudahkan Jemaah
Pernyataan tersebut disampaikan Gus Arief saat menghadiri pagelaran Wayang Kulit Sedekah Bumi di Desa Tengger, Kecamatan Japah, Minggu (11/8/2024).
Ia menjelaskan bahwa anggaran yang telah direalisasikan hingga saat ini mencapai sekitar Rp 1,2 triliun.
Meski demikian, kata Gus Arief, anggaran tersebut masih jauh dari kebutuhan total Rp 3 triliun untuk pembangunan jalan.
Pada kesempatan tersebut, Gus Arief juga menyoroti perbedaan masa jabatan, di mana kepala desa (kades) mendapatkan tambahan dua tahun masa jabatan, sedangkan bupati hanya mendapatkan tiga tahun setengah dari lima tahun yang seharusnya.
"Di sisa masa jabatan ini, kami sedang menyusun rancangan APBD 2025 dan berencana untuk meminjam bank lagi sebesar Rp 200 miliar untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur, khususnya jalan kabupaten yang belum tersentuh," imbuh Gus Arief.
Baca juga: Copot Kades karena Asusila, Bupati Blora: Kalau Mau Membela Diri Lewat PTUN
Gus Arief juga menekankan pentingnya melibatkan pemerintah provinsi (pemprov) dalam prioritas pembangunan jalan, seperti jalan Ngawen-Japah-Todanan yang sebenarnya merupakan kewenangan Pemprov Jateng.
"Masyarakat tidak membedakan kewenangan, mereka hanya mengharapkan jalan dibangun. Kami terus berupaya agar Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Jateng bisa memprioritaskan pembangunan ruas tersebut," tuturnya.
Selain itu, Gus Arief juga memprioritaskan beberapa ruas jalan kabupaten di Kecamatan Japah dan sekitarnya, seperti Japah-Tunjungan, Japah-Krocok-Gotputuk, dan Srigading-Karangjong.