KOMPAS.com - Bupati Blora Arief Rohman mengapresiasi dukungan dari PT Sarana Patra Hulu Cepu (SPHC) yang telah membangun sarana mandi cuci kakus (MCK) atau jamban yang layan dan sehat bagi 20 warga beberapa desa di Blora.
“Jamban ini penting, karena ini aktivitas yang dilakukan setiap orang setiap hari. Oleh karena itu, terima kasih kepada SPHC sudah memberikan program jambanisasi untuk masyarakat,” ungkap Bupati Arief dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (5/9/2024).
Hal tersebut dikatakan Bupati Aries saat dalam acara serah terima bantuan jamban tersebut. Bantuan jamban itu diserahkan langsung oleh Bupati Arief bersama perwakilan PT SPHC, Martinus Triyanto dan Hayat Institute kepada 20 masyarakat penerima manfaat di Balai Desa Temulus, Blora, Jawa Tengah, Rabu (4/9/2024).
Adapun 20 warga tersebut tersebar di 4 desa, yakni di Desa Sumberagung, Desa Temulus, Desa Nglebak, dan Desa Nglebur.
Pada kesempatan itu, Bupati Arief mengatakan, angka kemiskinan di Kabupaten Blora saat ini mulai menurun. Meski demikian, upaya untuk percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Blora perlu untuk terus dilakukan.
Baca juga: Bupati Blora Raih Gelar Doktor dengan Predikat Cumlaude, Diapresiasi Menteri Desa PDTT
Upaya tersebut perlu dukungan dari seluruh stakeholder terkait, baik itu dari badan usaha milik negara (BUMN)/badan usaha milik daerah (BUMD) forum kota sehat, sektor swasta dan lainnya. Contohnya seperti bantuan jamban sehat melalui Corporate Social Responsibility (CSR) PT SPHC.
"Ke depan kita ingin, Blora bisa zero kemiskinan ekstrem, termasuk setiap rumah harus punya jamban. Semoga program ini bisa memberikan kemanfaatan," imbuhnya
Selain menyerahkan bantuan, Bupati Arief juga menyerahkan piagam penghargaan kepada PT SPHC dan Hayat Institute, atas dedikasinya dalam membantu pengentasan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Blora.
Pada kesempatan itu, perwakilan PT SPHC, Martinus Triyanto menyatakan, pihaknya berharap, bantuan MCK ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh penerima manfaat.
Martinus Triyanto menegaskan bahwa pemberian bantuan jamban kepada warga Blora tidak berhenti di tahun ini. Melainkan dapat berlanjut di tahun-tahun berikutnya.
"Tidak menutup kemungkinan pasti nanti akan bisa berlanjut di tahun-tahun berikutnya," paparnya
Menurutnya, PT.SPHC mendukung upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Blora.
"Dengan adanya program pengentasan kemiskinan ekstrem di seluruh Jawa Tengah terutama di Kabupaten Blora. Kami dari PT SPHC InsyaAllah akan siap mensupport, karena titik dari pekerjaan kami ada di wilayah Cepu. Untuk ke depan bisa akan lebih membantu mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Blora," ujar Martinus.
Baca juga: Bupati Blora Minta IPHI Kecamatan Jiken Kawal Anak Yatim agar Tak Putus Sekolah
Untuk diketahui, angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Blora pada 2023 mencapai 0,23 persen. Angka ini turun jika dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 2,76 persen. Tentunya capaian ini tak terlepas dari dukungan berbagai stakeholder.
Salah satu penerima bantuan, Nurdi, mengucapkan terima kasih atas adanya bantuan jamban dari PT SPHC.
Warga Desa Nglebak ini menceritakan, sebelum memperoleh bantuan jamban sehat dirinya sering menumpang di jamban milik tetangga.
"Alhamdulillah senang diberi bantuan jamban ini. Dulu saya mengungsi di tetangga," terangnya.