KOMPAS.com - Desa Wisata Bangowan di Kecamatan Jiken, Blora, Jawa Tengah (Jateng), berhasil masuk dalam 50 besar desa wisata yang terpilih dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
Informasi tersebut disampaikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) setelah melakukan visitasi ke berbagai desa wisata, termasuk Desa Wisata Bangowan.
Bupati Blora Arief Rohman mengapresiasi peran aktif para pemuda dari Desa Wisata Bangowan dalam memajukan desa mereka.
"Keberhasilan ini juga berkat kerja keras kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang mayoritas diisi oleh anak muda desa. Semoga (Desa Wisata Bangowan) mendapat penilaian terbaik setelah visitasi ini," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (13/7/2024).
Baca juga: FISIP UPN Jogja Gelar Visitasi Akreditasi Internasional FIBAA
Arief mengungkapkan bahwa sebelum dilakukan visitasi resmi, ia bersama sejumlah penggiat media sosial (medsos) sudah mencoba berbagai paket wisata yang ditawarkan di Desa Wisata Bangowan.
"Saya juga menginap di homestay dan memang mengasyikkan, terutama udara malam yang sejuk dan pemandangan alamnya di pagi hari juga masih asri," tuturnya.
Arief berharap setelah evaluasi dari tim visitasi dan juri, Desa Wisata Bangowan akan semakin dikenal dan berkembang lebih baik.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Desa Wisata Bangowan Hanif Masadini menjelaskan bahwa desa mereka memiliki berbagai daya tarik, mulai dari wisata alam hingga budaya dan produk ekonomi kreatif.
Baca juga: Dorong Ekonomi Kreatif HST, Bupati Aulia Resmikan Galeri Dekranasda
"Desa kami terkenal dengan hasil buah sawo, seni Wayang Thengul, dan juga Turbin Archimedes untuk pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) dengan kapasitas masing-masing 1000 watt (W), yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di tempat wisata," jelasnya.
Hanif berharap bahwa setelah visitasi ini, Desa Wisata Bangowan dapat meraih salah satu penghargaan dalam malam puncak Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024.
Sebagai informasi, Kemenparekraf/Baparekraf melakukan visitasi ke Desa Wisata Bangowan sebagai bagian dari promosi 50 besar desa wisata dalam ADWI 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisata dan omzet penjualan produk ekonomi kreatif lokal.
Baca juga: Ada Pradaksina, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur untuk Besok Berubah, Ini Perinciannya...
Pada kesempatan terpisah, Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf/Baparekraf Bambang Cahyo Murdoko mengatakan bahwa Desa Wisata Bangowan memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf).
Pernyataan tersebut disampaikan Bambang saat melakukan kunjungan ke Desa Bangowan, mengelilingi desa menggunakan mobil Jeep bersama Bupati Blora Arief Rohman, Jumat (12/7/2024).
Bambang menyoroti beberapa sektor potensial di Desa Wisata Bangowan yang perlu dikembangkan, termasuk wisata budaya, alam, dan buatan.
Baca juga: Lewat Lomba Desa Wisata dan Literasi Budaya, Desa-desa Diharapkan Bisa Maksimalkan Potensinya
"Saat kami menjelajahi off-road bersama Pak Bupati Blora, saya takjub akan keindahan alamnya. Hamparan hijau yang luas begitu menyegarkan mata. Potensi pariwisata alamnya sangat bagus," ucapnya.
Selain itu, lanjut Bambang, juga ada potensi wisata budaya dan kreatif lainnya. Salah satunya adalah Wayang Thengul yang hampir punah tapi tetap dilestarikan dengan cara efektif oleh pokdarwis.
"Wisatawan tidak hanya menonton, tetapi juga bisa belajar memainkan Wayang Thengul. Selain itu, infrastruktur seperti glamping, homestay, dan turbin angin buatan untuk pembangkit listrik menawarkan potensi ekonomi tambahan dan peluang kerja bagi warga setempat," jelasnya.
Baca juga: Kymco Buka Peluang Kerja Sama untuk Perusahaan Otomotif
Menurut Bambang, ketiga sektor tersebut memiliki potensi besar untuk menghidupkan ekonomi kreatif masyarakat setempat. Namun, perlu terus dipromosikan secara aktif melalui media dan platform digital.
"Kita bisa melibatkan anak-anak muda dalam promosi ini. Tim Pokdarwis di sini bisa membantu meningkatkan kehadiran di medsos. Kita berada di era digital sekarang, di mana penting melibatkan generasi muda yang memiliki pemahaman mendalam tentang telekomunikasi," jelasnya.