KOMPAS.com - Bupati Blora H Arief Rohman mengapresiasi program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) yang menjadikan guru menjadi pemimpin pembelajaran.
Arief berharap, program tersebut dapat mencetak sebanyak mungkin agen transformasi dalam ekosistem pendidikan yang mampu menghasilkan murid yang berkompetensi global dan berkarakter Pancasila.
PGP juga diharapkan mampu mendorong peningkatan prestasi akademik dengan kreatif dan mengembangkan diri secara aktif.
“Guru Penggerak harus bisa menginspirasi untuk terus belajar dan menggali potensi serta menjadi teladan bagi siswa,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (24/4/2024).
Dia mengatakan itu saat membuka Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar, Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Selasa (23/4/2024).
Baca juga: Pemkab Blora Hibahkan Rp 7,3 M untuk Bangun Gedung Kejaksaan, Bupati: Bentuk Sinergitas
Bupati yang akrab disapa Mas Arief itu mengajak semua pihak bersama-sama menguatkan dan kolaborasi untuk anak-anak Indonesia menuju kualitas pendidikan yang semakin baik, khususnya di Kabupaten Blora.
Dia berharap, program tersebut dapat membuat anak-anak di Blora menjadi generasi yang unggul dan berdaya saing sehingga bisa mengangkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Blora.
Mas Arief menyebutkan, program PGP merupakan bagian dari program Merdeka Belajar yang menjadi kebijakan prioritas nasional dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
“Guru Penggerak sebagai pendorong transformasi pendidikan Indonesia diharapkan dapat mendukung tumbuh kembang murid secara holistik sehingga menjadi Pelajar Pancasila,” katanya dalam siaran pers.
Dia juga berharap program itu bisa menjadi pendidik atau mentor bagi guru lainnya untuk pembelajaran yang berpusat pada murid serta menjadi teladan dan agen transformasi bagi ekosistem pendidikan.
Baca juga: Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit
Menurutnya, program itu selaras dan sejalan dengan Misi Pertama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora “Membangun Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Berdaya Saing dan Berkarakter”.
“Saya yakin, dengan tekad, semangat, kesungguhan, dan kemauan yang keras untuk tergerak, bergerak, dan menggerakkan setiap sumber daya manusia (SDM) pendidikan yang kita miliki, misi ini akan berhasil kami laksanakan,” ajaknya.
Mas Arief berharap, puncak kegiatan program Calon Guru Penggerak Angkatan 9 di Kabupaten Blora tidak berhenti sampai di situ.
Panen hasil belajar diharapkan bisa memacu dan memotivasi lahirnya karya-karya baru yang lebih inovatif dan kreatif.
“Teruslah bersemangat dan tunjukkan serta buktikan bahwa guru-guru di Kabupaten Blora adalah guru yang berkompeten, kreatif dan inovatif,” tuturnya.
Baca juga: Penampungan Minyak Mentah di Blora Terbakar, Pemkab Segera Ambil Sikap dengan Pertamina
Mas Arief juga mengatakan, Pemkab Blora akan terus berkomitmen kuat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, utamanya terkait layanan dasar yang bersifat fundamental, seperti pendidikan.
Hal tersebut dibuktikan dengan diresmikannya program pemerintah Sekolah Sisan Ngaji (SSN).
“Kami berharap dengan program Sekolah Sisan Ngaji (SSN) ini para generasi muda Blora bisa mendapatkan pengetahuan keagamaan yang lebih intensif,” ungkapnya.
Oleh karenanya, kata dia, ilmu yang didapatkan anak-anak kita bukan hanya tentang ilmu umum, tetapi juga bisa memperdalam ilmu akhlak, fiqih, dan ilmu keagamaan lain.
“Ini merupakan poin penting dalam mempersiapkan generasi muda kita pada Indonesia Emas 2045 mendatang,” katanya.
Baca juga: Salah Satu Kader Sempat Terlibat Kasus Mafia Tanah, DPC PKB Blora: Sudah Restorative Justice
Pada kesempatan itu, Mas Arief juga menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora serta semua pihak yang telah mempersiapkan pelaksanaan kegiatan tersebut.
Dia juga mengapresiasi antusiasme yang luar biasa dari para peserta dalam kegiatan itu, terutama para calon guru penggerak.
“Semoga sumbangsih panjenengan yang tak ternilai ini memperoleh limpahan pahala dari Allah, Tuhan Yang Maha Esa,” ucapnya.
Pada kesempatan itu,perwakilan Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jateng Nurjaningsih menyampaikan, tugas utama balai besar adalah melayani pengembangan dan pemberdayaan SDM pendidikan.
Ada tiga program prioritas yang diamanatkan dan sedang dijalankan saat ini, yaitu PGP, Sekolah Penggerak, dan Implementasi Kurikulum Merdeka.
Baca juga: Tarik Minat Investor, Bupati Arief Usulkan Blora Jadi Lokasi Pengembangan Industri di Jateng
"Tugas utama kami di Balai Besar adalah melayani pengembangan dan pemberdayaan SDM pendidikan, yaitu Pendidikan Guru Penggerak, Sekolah Penggerak dan Implementasi Kurikulum Merdeka. Kami lihat hari ini adalah lokakarya terakhir bagi angkatan 9," katanya.
Nurjaningsih juga mengapresiasi terhadap antusiasme CGP angkatan 9 yang luar biasa. Menurutnya, semua itu terjadi atas dukungan bupati serta semua pihak yang terkait.
"Kami sampaikan apresiasi tinggi, angkatan 9 ini luar biasa. Yang luar biasa adalah karena dukungan Pak Bupati, Pak Kepala Dinas, dan semua pihak terkait lainya," katanya.
Dalam kegiatan itu, para peserta program PGP telah melaksanakan seluruh program sejak beberapa bulan lalu. Hari tersebut merupakan program terakhir yang dilaksanakan.
Hadir di lokakarya tersebut, Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jateng, kepala perangkat daerah terkait, pengawas sekolah/kepala sekolah/komunitas praktisi pendidikan, aktor, dan insan program Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Blora.
Baca juga: Kejari Blora Telusuri Dugaan Korupsi Dana Desa di Desa Ketuwan Kedungtuban
Acara itu juga menghadirkan stan pameran hasil program PGO.
Bupati Arief beserta tamu undangan menyempatkan waktu untuk berkeliling ke seluruh stand pameran.
Hal itu dilakukan dalam rangka melihat hasil karya serta berbagai hasil praktik atau pembelajaran sekaligus berinteraksi langsung dengan Guru Penggerak.