KOMPAS.com - Bupati Kabupaten Blora Arief Rohman mengatakan, pembangunan ruas jalan Randublatung-Getas ditargetkan rampung pada akhir Desember 2023.
Pengerjaan ruas jalan sepanjang 10 kilometer (km) dan lebar 6 meter (m) itu diharapkan mempermudah masyarakat dari Blora, Jawa Tengah (Jateng) menuju Ngawi, Jawa Timur (Jatim) dan sebaliknya.
Menggunakan konstruksi rigid beton, pembangunan ruas jalan Randublatung-Getas dikerjakan dalam dua paket dengan total anggaran mencapai Rp 53,7 miliar. Anggaran ini berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Dana Instruksi Presiden (Inpres) Jalan 2023.
Untuk diketahui, pembangunan jalan Randublatung-Getas tersebut tak lepas dari kerja keras bupati yang akrab disapa Mas Arief itu.
Baca juga: Mentan Ungkap Rencana Pembangunan Pabrik Gula Rp 3 Triliun di Papua
Selama hampir tujuh tahun, ia memperjuangkan pembangunan jalan tersebut agar terealisasi dan akhirnya diamini melalui peluncuran Pembangunan dan Sosialisasi Inpres Jalan di Balai Desa Bodeh, Kecamatan Randublatung, Blora, Selasa (7/11/2023).
“Saya tadi lewat sudah agak lega, mimpi lama yang kami impikan ruas jalan dari Randublatung-Getas ini perjuanganya luar biasa. Sejak saya dulu jadi wakil bupati (wabup) ketika itu kunjungan saya pertama ke sini, ini baru gol (terwujud) setelah tujuh tahun dengan berbagai lobi yang terus kita lakukan,” ucap Mas Arief dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (8/11/2023).
Di hadapan kepala desa (kades) dan lurah di wilayah Randublatung dan Kradenan, ia menyampaikan bahwa usulan pembangunan jalan Randublatung-Getas awalnya hampir tidak masuk dalam rencana pembangunan pemerintah pusat.
Meski demikian, Mas Arief tak menyerah. Dengan gigih, ia mendorong usulan pembangunan tersebut agar bisa diakomodasi oleh pemerintah pusat.
Baca juga: Pemerintah Segera Bayar Utang Rp 16,7 Triliun ke Pupuk Indonesia
Pasalnya, ia menilai, usulan jalan tersebut penting dan akan memberikan manfaat bagi perkembangan Blora wilayah selatan.
“Ini adalah usulan prioritas yang kami usulkan ke Bapak Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) melalui inpres, sempat tidak masuk, yang keluar (terealisasi) adalah Temulus-Sumber dan Wulung-Klathak,” tutur Mas Arief.
Meski hasilnya tak sesuai, ia tidak menyerah. Akhirnya, Mas Arief menemui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno untuk menyampaikan aspirasi dari warga Randublatung bagian selatan.
Setelah mendorong dan mengawal usulan tersebut hingga pemerintah pusat, akhirnya pembangunan jalan Randublatung-Getas menemui titik terang.
Baca juga: Gus Halim: Kades Kunci Keberhasilan Pembangunan dan Pemberdayaan Desa
“Alhamdulillah saya dapat kabar beberapa minggu berikutnya, sudah ada peninjauan dan akhirnya masuk dalam anggaran 2023,” jelas Mas Arief.
Ia mengungkapkan, pembangunan ruas jalan yang belum tertangani pada 2023 juga akan diusulkan oleh pihaknya pada 2024.
Lebih lanjut, Mas Arief bercerita, sejak menjabat sebagai wabup hingga sekarang, ia kerap mengirimkan dokumentasi berupa foto maupun video kondisi ruas jalan Randublatung-Getas ke sejumlah pejabat terkait di kementerian.
“Saya merasa lega bahagia terharu, karena ini bisa terwujud. Ketika dulu jalannya jelek, saya berkunjung ke sini. Saya upload video, saya selalu kirimkan kepada Kementerian PUPR lewat Pak Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR, Pak Sekjen Mensesneg, Pak Menteri PUPR, dan Bu Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM),” kata Bupati.
Baca juga: Mahasiswa UGM Mengkaji Pengaruh Weton pada Capaian Prestasi Akademik
Usaha tersebut dilakukan Mas Arief bukan tanpa alasan. Ia menilai, pembangunan ruas jalan tersebut akan membuat Blora bagian selatan lebih hidup, baik dari sisi ekonomi, pertanian, hingga sektor-sektor lainnya.
Menurut Mas Arief, pembangunan tersebut memiliki potensi luar biasa karena dapat mempersingkat perjalanan ke Ngawi maupun tol tanpa harus melewati Cepu.
Untuk menunjang konektivitas dua kabupaten, ia juga telah berkoordinasi dengan Bupati Ngawi agar nantinya pembangunan kedua wilayah bisa saling terhubung.
“Terima kasih Kementerian PUPR sudah memberikan persetujuan usulan pembangunan ini. Saya berharap dukungan bapak ibu semua nggih Pak Kades, Pak Camat Randublatung, dan Pak Camat Kradenan,” kata Mas Arief.
Baca juga: Mengapa Pencalonan Gibran Jalan Terus meski Anwar Usman Terbukti Langgar Etik?
Ia berharap, pembangunan jalan tersebut bisa selesai tepat waktu pada Desember 2023.
Selama menjabat sebagai bupati, Mas Arief mengungkapkan, pembangunan infrastruktur hampir menelan anggaran sekitar Rp 700 sampai Rp 800 miliar.
Anggaran tersebut termasuk dalam inpres yang sumbernya berasal dari berbagai skema, pinjaman, dan sebagainya.
“Memang (pembangunan) belum selesai semua, tapi 2024 kami usulkan lagi,” imbuh Mas Arief.
Tak lupa, ia meminta dukungan masyarakat agar pelaksanaan pembangunan tersebut berjalan lancar dan sesuai rencana.
Baca juga: Bentuk Dukungan terhadap Palestina, PSSI: Kibarkan Bendera Yes, Terobos Lapangan No
“Mohon maaf untuk warga sekitar, mungkin akan sedikit terganggu oleh pelaksanaan pembangunan ini, karena kami harus berjibaku dalam waktu 63 hari agar bisa selesai. Kami juga mohon dukungan agar pelaksanaan pembangunan lancar dan direncanakan selesai secara fisik sekitar 31 Desember 2023,” ujar Mas Arief.