KOMPAS.com – Turut meriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Jawa Tengah (Jateng), Pemerintah Kabupatan (Pemkab) Blora menampilkan pakaian adat sikep samin.
Turut mengikuti upacara secara dalam jaringan (daring), Bupati Arief Rohman terlihat mengenakan pakaian adat sikep samin di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Senin (15/8/2022).
Adapun pemilihan pakaian adat tersebut merupakan komitmen Pemkab Blora untuk menjaga khazanah budaya Blora.
“ Pakaian adat sikep samin ini juga untuk mengampanyekan ajaran dari Samin Surosentiko yang merupakan ikon dari Kabupaten Blora,” jelas Bupati Arief dalam keterangan persnya, Selasa (16/8/2022).
Hal itu disampaikan oleh Bupati Arief saat menghadiri upacara HUT ke-72 Jateng di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Senin.
Baca juga: Bupati Arief Rohman Beri Sinyal Jalan Blora-Randublatung Selesai Tahun 2022
Lebih lanjut, Bupati Arief mengatakan, HUT ke-72 Jateng ini menjadi momentum untuk bersama-sama bangkit memberikan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik.
“Selamat HUT ke-72 Jateng, Gumregah Bareng Jateng Gayeng. Semoga Jateng semakin maju, sejahtera, dan masyarakatnya bahagia. Momentum ini juga menjadi momen untuk tumbuh bersama membangkitkan ekonomi wilayah.
“Bukannya malah melakukan praktek yang tidak sesuai dengan asas pemerintahan. Jadi, mari kita bekerja lebih profesional dan penuh integritas untuk mengabdikan diri kepada masyarakat,” tutur Bupati Arief.
Sebagai informasi, Provinsi Jateng merayakan HUT setiap tanggal 15 Agustus. Pada peringatan kali ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo beserta seluruh jajarannya memperingati dengan menyelenggarakan upacara di halaman Kantor Gubernur Jateng.
Baca juga: Pemkab Blora Kelabakan Atasi Angka Pernikahan Dini yang Memprihatinkan
Sementara itu, untuk seluruh jajaran bupati dan wali kota se-Jateng mengikuti upacara secara daring dari wilayahnya masing-masing.
Pada kesempatan itu, Ganjar Pranowo mengajak seluruh jajaran pemerintahan di Jateng untuk membangkitkan rasa kebersamaan dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih, berintegritas, dan jauh dari korupsi.
“Pesan saya adalah semuanya harus bahagia. Musibah yang terjadi tentunya membuat rakyat jengkel. Selain itu, apa yang terjadi di Pemalang sekaligus mengingatkan seluruh pemerintah daerah termasuk juga mengingatkan diri sendiri,” jelas Ganjar.
Gubernur yang sudah dua periode memimpin Jateng itu mengingatkan, ke depannya akan banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan oleh seluruh jajaran, mulai dari infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, ketahanan pangan, penanganan pengangguran, hingga kemiskinan.
“PR ini harus dikerjakan dan diselesaikan dengan baik. Agar cerita-cerita buruk yang terdengar mengenai praktik buruk memperjual belikan jabatan atau praktik-praktik kotor korupsi untuk segera dihentikan atau ditangkap,” jelas Ganjar.