KOMPAS.com- Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menghadiri High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta bersama Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, TPID Kota Bogor, Depok, Tangerang , dan Bekasi di Balai Agung Provinsi DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).
Al Muktabar mengatakan, sinergi antardaerah dubutuhkan untuk menjalankan program-program pengendalian inflasi. Dengan demikian, stabilitas nasional dapat terwujud.
"Secara prinsip, kami siap melakukan arahan dari pemerintah pusat dalam menjaga inflasi. Terlebih, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kesatuan antara Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Tengah dalam stabilitas nasional," kata Al Muktabar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (30/11/2023).
HLM dilaksanakan atas inisiasi Pemprov DKI Jakarta dalam rangka menjalin sinergitas dengan 3 daerah sebagai wujud komitmen untuk mengendalikan inflasi menjelang akhir 2023. Rapat ini digelar sesuai arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Tito mengarahkan, kepala daerah perlu melakukan aksi stabilisasi pasokan dan harga pangan melalui pengecekan ketersediaan stok, pengawasan sistem dan jalur distribusi, serta peningkatan cadangan pangan menjelang Nataru.
Baca juga: Pemprov Banten Usulkan 10.466 Nama Penerima Rice Cooker Gratis
Sementara itu, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan, HLM sangat penting mengingat peran DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Jateng dalam menentukan roda perekonomian dan perkembangan inflasi nasional.
Untuk diketahui, melalui HLM, terjalin kerja sama antardaerah dalam menjaga stabilitas inflasi menjelang Nataru. Sinergi mecakup kerja sama menjaga ketahanan pangan dan stabilitas inflasi yang mencakup penyediaan pasokan dari hulu ke hilir oleh badan usaha milik daerah (BUMD) bidang pangan.
Adapun komoditas yang dihasilkan dari kerja sama tersebut, antara lain beras, telur ayam, gula pasir, minyak goreng, cabai, daging sapi, daging ayam, dan ikan.
Selain itu, kerja sama juga dilakukan dalam hal komunikasi. Hal ini guna mengendalikan inflasi masyarakat, stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), pengawasan mutu pangan, dan rekonsiliasi data pada sistem informasi pangan.
Dalam kerja sama tersebut, diwacanakan tindak lanjut HLM, yakni kesepakatan untuk panen cabai serentak, peninjauan pasar bersama, dan pelaksanaan gerakan pangan murah serentak.
Baca juga: Pemprov Banten Pungut Retribusi Kantin Sekolah, Rp 20.000 Per Meter Tiap Bulan
"Kami terbuka atas saran dan masukannya untuk validasi sistem dan data neraca pada pangan. Sehingga, data tersebut dapat diidentifikasi surplus pada masing-masing daerah dan dapat didistribusikan ke daerah lain," tutur Heru.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin Sahabat menilai, HLM merupakan langkah yang efektif dalam mengendalikan inflasi menjelang hari-hari besar.
"Tiga daerah itu saling terintegrasi, sehingga pelaksanaan HLM ini berjalan dengan lancar. Kerja sama ini juga diperluas dengan melibatkan Jawa Timur. Saya harap, inflasi di Pulau Jawa ini dapat dikendalikan dengan baik dan mampu berkontribusi secara nasional. Pasalnya, pengendalian inflasi di Pulau Jawa ini hampir 54 persen dari ketahanan pangannya. Oleh karena itu harus dijaga dengan baik," ungkapnya. (ADV)