KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mempercepat upaya penanganan sampah organik di kawasan Pasar Tradisional Gedebage, Kota Bandung.
Upaya percepatan itu menunjukkan perkembangan signifikan, dengan proyek instalasi pengolahan sampah berbasis biodigester yang dijadwalkan mulai beroperasi pada 21 Juni 2025.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan, pendekatan Pemkot Bandung bukan sekadar mencari keuntungan, melainkan berfokus pada penyelesaian masalah.
“Kami mengajak orang untuk mikir penyelesaian masalah dulu. Orang Bandung mah beres kalau kolaborasi,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (17/6/2025).
Farhan mengatakan itu saat menyambangi lokasi pengolahan sampah di kawasan pasar tradisional Gedebage pada Minggu (15/6/2025).
Baca juga: Farhan Rombak Pejabat OPD Kota Bandung dan Lantik 13 Kadis dan Asda
Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan alur pengolahan sampah yang tengah dikembangkan.
"Di sinilah tempat shredding (mencacah), dari sini langsung ke kolam. Kolam yang ini, lalu ke kolam selanjutnya, dan seterusnya," terang Farhan.
Ia mengatakan, sampah padat akan diarahkan ke sistem biodrying, sementara sampah basah akan dialirkan ke dalam tangki-tangki biodigester.
Proses pengoalahan tersebut ditargetkan dapat menghasilkan kompos cair dalam waktu sekitar 20 hari.
"Setelah 20 hari, akan terbentuk yang namanya kompos cair," jelas Farhan.
Ia mengakui bahwa perkembangan proyek tersebut tidak mudah dijalankan karena membutuhkan koordinasi lintas sektor yang intens.
Baca juga: Dilema Bandara Kertajati, Warga Bandung Pun Lebih Pilih ke Halim
"Perkembangannya memang tidak mudah. Namun, sejak 28 April, sesuai arahan Pak Gubernur, kami fokus pada pengelolaan sampah organik di Pasar tradisional Gedebage dengan teknologi biodigester," ucap Farhan.
Dia menyebutkan, Pemkot Bandung juga menggandeng berbagai pemangku kepentingan dalam proyek ini, seperti Perumda pasar, pihak swasta pemilik hak pengelolaan, serta pengelola pasar setempat.
“Kami akan minta mereka menyumbangkan lahan dan kemampuan untuk penanganan sampah demi kemaslahatan bersama,” kata Farhan.
Jika tidak ada hambatan, lanjut dia, teknologi biodigester akan mulai beroperasi pada minggu kedelapan sejak inisiasi, yaitu 21 Juni 2025.
“Mudah-mudahan nanti sekitar dua minggu lagi kami akan lihat perkembangan dari Pasar Gedebage,” ujar Farhan.
Baca juga: Dugaan Korupsi Hibah Pramuka, Pemkot Bandung Serahkan Proses Hukum ke Kejati Jabar
Dengan implementasi teknologi biodigester, Pemkot Bandung berharap dapat memperkuat sistem pengelolaan sampah organik secara berkelanjutan, sekaligus mengurangi beban ke tempat pemrosesan akhir (TPA).