KOMPAS.com - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung ( Babel), Erzaldi Rosman mengatakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menerima usulan penambahan fasilitas rumah sakit ( rs) untuk penanganan pasien Covid-19.
"Bantuan tersebut diberikan untuk rs yang hingga saat ini masih menggunakan fasilitas perkantoran lainnya," ujar Erzaldi seperti dalam keterangan tertulisnya.
Hal itu Erzaldi sampaikan saat memberikan sambutan dalam acara peletakan batu pertama di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. (H.C) Ir. Soekarno, Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Senin (02/11/2020).
Gubernur Erzaldi menjelaskan Provinsi Kepulauan Babel menjadi salah satu daerah yang mendapatkan bantuan pembangunan fasilitas rs karena prestasi dalam penanganan Covid-19.
Baca juga: Ini Penampakan RS Karantina Covid-19 yang Sedang Dibangun di Bangka
"Bantuan tersebut diberikan karena prestasi Babel dalam menekan angka terkonfirmasi, penyebaran, hingga kematian dalam pandemi Covid-19," ujarnya.
Dengan adanya rumah sakit tersebut, Erzaldi berharap, pemerintah daerah dapat menambah kemampuan dalam menangani pandemi Covid-19.
Erzaldi juga berharap, dengan adanya rs itu, masyarakat bisa merasa lebih yakin, sebab fasilitas kesehatan Babel pasti tertanggulangi dengan baik.
Dalam sambutannya, Erzaldi mengucapkan terima kasih pula atas kerja keras dan kolaborasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kepulauan Babel dalam Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.
Baca juga: Kepala BNPB Harap Pemerintah Daerah Alokasikan Dana dari APBD untuk Rawat Sungai
"Dengan kehadiran rs ini, saya yakin profesionalisme tenaga medis dan kepercayaan meningkat dan pariwisata kembali normal," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Erzaldi menuturkan, tahun depan akan dibangun gedung khusus kedokteran seiring bertambahnya fakultas kedokteran di Universitas Bangka Belitung.
"Tahun depan, Babel akan memiliki alat yang bisa mendeteksi dan mengobati penyakit kanker seperti di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta," tegasnya.
Menurut dia, alat tersebut harus dimiliki mengingat angka pasien yang terkena kanker di Babel sangat tinggi dan perawatan terdekat sebelumnya hanya bisa di Palembang. (NONA DP/LISTYA)
Baca juga: Cerita Kepala BPBD Bangka Belitung yang Dikarantina karena Covid-19