KOMPAS.com – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung ( Babel) Erzaldi Rosman Djohan menegaskan secara perlahan pihaknya akan mengurangi ekspor ke Vietnam.
Hal itu disampaikan Erzaldi saat peluncuran Pasar Fisik Lada dan pelepasan ekspor Lada Muntok White Pepper ke Jepang yang dilaksanakan di Kantor Pemasaran Bersama (KPB) Lada Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (15/8/2020).
Dia menjelaskan, dengan adanya KPB Lada Babel ini, maka bursa akan terbentuk dengan harga tinggi. Erzaldi juga menyampaikan akan segera membentuk Dewan Pengawas Harga Lada Babel untuk menjaga kestabilan harga.
Erzaldi juga menyebut, di akhir September nanti Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel sudah bisa melakukan tes lab sebagai parameter spesifikasi Muntok White Pepper sendiri di laboratorium milik Pemprov.
Baca juga: Bersiap Kedatangan Jokowi, Babel Akan Pamerkan Keberhasilan Bendungan
“Usaha bersama ini, harusnya menjadi semangat bagi semua pelaku untuk mengembalikan kejayaan lada Babel,” tambahnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Adapun, KPB Lada Babel merupakan pusat layanan komoditi Muntok White Pepper yang berdiri sejak 2004.
KPB juga menjadi upaya Pemprov Babel untuk melestarikan kualitas produksi lada dari hulu ke hilir dengan total produk lada putih hingga 32.811,07 ton pada 2018 dan 33.457,64 ton pada 2020 (data Perkebunan Indonesia 2020).
Selain itu, KPB dibentuk dengan melibatkan para pemangku kepentingan terkait, seperti Dinas Pertanian Babel, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Babel.
Terlibat pula lembaga swadaya masyarakat lainnya yang bertanggung jawab untuk menjaga kualitas lada mulai dari prapenanaman hingga pascapanen.
Baca juga: Menengok Wilhelmina Park, Taman di Babel untuk Menghormati Ratu Belanda
Adapun, peresmian ini ditandai pemotongan pita oleh Erzaldi bersama Direktur Badan Usaha Milik Daerah Babel (BUMD), Direktur PT Makro Jaya Lestari, perwakilan PT JFX, dan Corporate Communication PT KBI, pelepasan ekspor lada resmi dilakukan.
“Dengan mengucap bismillahirrohmanirrohim, saya lepas ekspor Lada Muntok White Pepper melalui PT Makro Jaya Lestari ke Jepang, semoga masih ada ekspor-ekspor lainnya,” ujar Erzaldi.
Perlu diketahui, lada putih kualitas SNI I (MWP1) yang akan diekspor ke Jepang sebanyak 45.000 kilogram (kg) dan dikemas dalam 900 double new paper bags.
Lada putih ini juga telah melalui uji prosedur perdagangan sesuai Peraturan Gubernur Kepulauan Babel Nomor 19 tahun 2020 tentang Tata Kelola Perdagangan Lada Putih Muntok White Pepper.
Sementara itu, Direktur BUMD Babel Saparudin sebelumnya melakukan penandatanganan surat rekomendasi ekspor Lada White Paper KPB Lada Babel dan penyerahan kartu pelaku usaha lada kepada eksportir dari PT Makro Jaya Lestari Melvina Rusli.
Baca juga: Geliatkan Perekonomian, Pemprov Babel Tingkatkan Volume Ekspor Cangkang Sawit
Pada kesempatan ini, dilakukan pula demo Sistem Pasar Fisik PT JFX sebagai salah satu eksportir dan Demo Sistem Informasi Manajemen KPB Lada Babel.
Pasar fisik ini menjadi pasar lelang komoditas lada berbasis Teknologi Informasi (TI) pertama di Indonesia.
“Dengan sistem berbasis TI, pelaksanaan ekspor akan lebih mudah dan cepat,” ungkap Saparudin. (Nona Dp/Listya)