KOMPAS.com – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung ( Babel) Erzaldi Rosman mengungkapkan, pihaknya terus berupaya mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan persawahan yang masih tersedia.
“Sampai saat ini, hasil produksi padi kita baru bisa mengakomodasi sekitar 37 persen kebutuhan di Babel," ungkapnya saat meninjau lahan persawahan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di Desa Kerakas, Senin (28/9/2020).
Erzaldi berharap, beberapa tahun ke depan Babel bisa mewujudkan swasembada pangan dan selanjutnya menyuplai daerah lain.
Dia menjelaskan, sawah merupakan sesuatu hal yang baru di Babel. Namun cetak sawah baru merupakan salah satu strategi pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa pandemi saat ini.
Baca juga: Kejar SPIP Level 3, Pemprov Babel Tingkatkan Budaya Sadar Risiko bagi ASN
“Sebab, pertanian merupakan salah satu sektor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi," imbuhnya.
Untuk itu, Erzaldi mengaku Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel telah menggelontorkan investasi yang sangat besar di sektor pertanian mengingat sektor pertanian tetap tumbuh di masa pandemi seperti saat ini.
Hingga saat ini, pihaknya tengah mempersiapkan pembukaan lahan persawahan seluas 300 hektar ( ha).
Rencananya, lahan tersebut akan dibangun embung dengan sebagian areal akan ditanami lada dan difasilitasi saluran irigasi.
“Untuk tahap pertama, areal yang ditanami mencapai 50 ha dan secara bertahap akan diselesaikan sampai 300 ha," paparnya.
Baca juga: Gubernur Babel: 400 Pulau Tak Berpenghuni Rawan jadi Transit Narkoba
Terkait sumber daya manusia (SDM), Erzaldi mengatakan, Pemprov Babel telah menempatkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di setiap desa untuk melakukan pendampingan kepada petani.
"Saya sangat percaya dan terus meyakinkan masyarakat kita agar menjadikan komoditas padi sebagai salah satu komoditi pilihan di Babel,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Juaidi mengatakan, potensi pertanian sawah di Babel mencapai 22.402 ha lahan baku yang masuk dalam katagori lahan pertanian pangan berkelanjutan.
Namun, baru sekitar 14.000 ha yang sudah digarap dengan baik. Sedangkan lahan pertanian cadangan pangan berkelanjutan di Babel ada sekitar 27.000 ha.
"Jadi, potensi inilah yang gencar kami garap. Salah satunya, areal persawahan di Kerakas. Walaupun luasnya tidak besar, tapi kami berharap areal ini bisa menjadi sentra padi paling tidak untuk kawasan Desa Kerakas dan sekitarnya,” ujarnya.
Juaidi menegaskan, pihaknya selalu mendorong semua kawasan untuk bisa dua kali tanam. Caranya dengan dikelola baik dan penggunaan pupuk tepat serta adanya pendampingan.
Dengan cara ini, menurutnya, penambahan lahan pertanian cadangan pangan di Babel ditargetkan menjadi 37.000 ha.
Dia menuturkan, analisis yang dibuat pihaknya menunjukkan, pertumbuhan penduduk Babel dalam 25 tahun mendatang bisa mencapai tiga juta jiwa.
Baca juga: Mentan Apresiasi Langkah Gubernur Erzaldi Jadikan Babel Penyangga Ketahanan Pangan Nasional
“Jumlah ini tentunya harus tetap mendapat akses pangan. Jadi, salah satu strategi kami, yakni memperluas lahan pertanian dan memaksimalkan pengelolaannya, termasuk intensitasnya. Harapannya, kami juga bisa menyuplai kebutuhan daerah lain," jelasnya. (IMELDA/LISTYA)