KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, sangat mengapresiasi langkah Gubernur Bangka Belitung ( Babel) Erzaldi, yang menjadikan wilayahnya sebagai salah satu penyangga ketahanan pangan nasional.
“Beliau sangat agresif, bersemangat, dan bekerja cepat mengembangkan wilayahnya,” kata Syahrul, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Hal tersebut dikatakan Syahrul, saat menanam padi pertama, di area persawahan Desa Batu Betumpang, Kecamatan Pulau Besar, Bangka Selatan, Selasa (25/8/2020).
Pada kesempatan tersebut, Syahrul dan Erzaldi mengitari area persawahan menggunakan traktor roda empat, dan menanam padi menggunakan rice transplanter.
Baca juga: Mentan Yakin Sektor Pertanian Bisa Bertahan meski Terjadi Resesi Ekonomi
“Saya hadir di sini untuk merespons dan mendukung keinginan pak gubernur mengembangkan Babel,” kata Syahrul.
Menurut Syahrul, pertanian adalah nadi bagi dunia. Pasalnya, tidak ada yang tidak butuh makan. Jadi, siapapun bisa bertani dengan memanfaatkan lahan di sekitar tempat tinggalnya.
“Pada masa sulit ini, ekonomi dunia melemah. Indonesia sendiri pertumbuhan ekonominya berada pada angka -5,2 persen. Tapi, pertanian tidak kena masalah. Maka dari itu, Jepang, Jerman, dan negara di Eropa kembali mengolah pertaniannya,” kata Syahrul.
Ke depannya, lahan seluas 1.200 hektar (ha) di Babel akan mengusung konsep food estate, yang dikelola menggunakan peralatan pertanian modern, seperti hand traktor, traktor roda empat, dan rice transplanter.
Baca juga: Pertanian Mau Krisis atau Enggak, Selalu Tumbuh...
Syahrul pun mengatakan, lahan-lahan di Babel berpotensi berkembang cepat.
“Demi kesejahteraan masyarakat Babel, saya harap penyikapan pertama ini dapat kita aplikasikan di dua kabupaten yaitu Bangka Tengah dan Bangka Selatan,” kata Syahrul. (IMELDA/LISTYA)