KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia (RI) Teten Masduki mengapresiasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) atas ekspor lidi nipah dan lada putih.
Dalam keterangan tertulisnya, Pemprov Babel menjelaskan sebanyak 12 ton lidi nipah produksi perajin Kota Kapur dan 45 ton lada putih berhasil di ekspor ke Jepang.
Acara pelepasan ekspor lidi nipah dan lada putih itu ditandai dengan pengguntingan pita oleh Teten Masduki dan Gubernur Provinsi Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman di Dermaga Pelabuhan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, Senin (06/07/2020).
Pada kesempatan itu, Erzaldi turut menyampaikan kebanggaannya atas kehadiran Teten Masduki, yang memotivasi untuk meningkatkan kualitas UMKM Babel.
Baca juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Babel Ekspor 12 Ton Lidi Nipah ke Nepal
Terkait ekspor perdana lidi nipah, ia menjelaskan, tanaman nipah yang selama ini dianggap tidak mempunyai nilai dan ada di hampir setiap sungai di Bangka Belitung ternyata mempunyai potensi sangat besar untuk meningkatkan ekonomi rakyat.
"Ini menjadi potensi yang baru dan harus mendapat perhatian," kata Erzaldi seperti dalam keterangan tertulisnya.
Menurut dia, potensi itulah yang membuat Kementerian Usaha Kecil dan Menangah (KUKM) memberikan pelatihan melalui alokasi dana khusus dua tahun yang lalu.
Sementara itu, soal ekspor lada putih ke Jepang, ia menilai, hal itu merupakan upaya ekspor kembali untuk meningkatkan produksi lada Babel yang merupakan lada terbaik di dunia.
Baca juga: Gubernur Babel: Kami Fokus Kembangkan Durian Jadi Komoditas Ekspor
Namun demikian, Erzaldi mengaku, saat ini untuk ekspor komoditi Babel masih terkendala dengan pelabuhan.
"Ke depan, melalui Kementerian Perhubungan RI, Pelabuhan Pangkal Balam akan dikembangkan ke arah dua kilometer (km) dari arah muara," sambungnya.
Lebih lanjut untuk optimalisasi ekspor lidi nipah, Erzaldi berharap adanya kapal bermuatan besar untuk pengangkutannya, sehingga memberikan tambahan nilai kepada para perajin lidi nipah.
Dalam acara tersebut, ia juga mengapresiasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bumi Bangka Belitung Sejahtera yang melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) memfasilitasi para perajin nipah.
Baca juga: Pasokan Listrik Makin Baik, Gubernur Babel Pede Undang Investasi
Selain itu, Erzaldi mengatakan, pihaknya akan terus berupaya mendorong peningkatan ekspor Babel melalui komoditi lain seperti nanas dan manggis.
Pada kesempatan tersebut, Menteri UMKM Teten menyatakan nilai ekspor UMKM Indonesia masih rendah.
"Hanya 14 persen dari seluruh UMKM yang ada," kata Teten.
Oleh karenanya, menurut Teten, hal itu menjadi tantangan besar bagi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) untuk meningkatkan ekpornya.
Selain itu, ia juga mengatakan, pentingnya menyiapkan UMKM ke pasar global dengan memanfaatkan digital markerting.
"Pemerintah juga telah menurunkan ambang bea masuk ekspor hingga tiga dollar, yang diharapkan mampu membantu UMKM bersaing di pasar global," sambungnya.
Dengan demikian, ia menilai, upaya tersebut dapat membantu ekspor nasional pada tahun 2024 yang ditargetkan naik menjadi 30 persen. (LULUS/LISTYA)