KOMPAS.com – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung ( Babel) Erzaldi Rosman Djohan mengatakan, pihaknya akan melakukan tes swab Covid-19 dengan alat Polymerase Chain Reaction ( PCR) mulai Senin (20/4/2020).
"Hari ini semua alat akan dipasang, kemudian diinstal, dan Senin mulai dilakukan tes swab," ujarnya saat konferensi pers di Klinik Kesehatan Provinsi Babel, Sabtu (18/4/2020).
Dia juga menerangkan, pelaksanaan tes swab akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama untuk pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pantauan (ODP), dan orang tanpa gejala (ODP).
Berikutnya, tahap kedua akan ditujukan kepada orang yang masuk Babel, baik melalui jalur udara, darat, maupun laut. Tes swab tahap kedua ini juga berlaku bagi mereka yang pernah kontak langsung dengan pasien positif corona.
"Siapa pun masuk Babel ini akan langsung kita swab, nanti dari bandara ada kendaraan yang akan membawa para penumpang ke klinik kesehatan untuk di tes swab, begitu pula dengan yang masuk dari pelabuhan," ungkapnya.
Baca juga: Tenaga Medis di Babel Terima Ratusan APD dari Dana CSR
Lebih lanjut, Erzaldi juga menjelaskan, mengingat hasil swab ini bisa diketahui dalam hitungan jam, maka bagi yang memiliki hasil negatif bisa langsung pulang. Sementara bagi yang hasil tesnya positif, akan menjalani isolasi di wisma karantina yang sudah disiapkan.
"Bagi yang positif, akan kita tempatkan di wisma karantina, jika nanti tidak tertampung maka bisa di kabupaten/kota dimana pasien positif tersebut berasal khususnya di Babel," imbuhnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/4/2020).
Adapun, rencana tes swab menggunakan PCR ini dilakukan setelah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel mendatangkannya pada Jumat (17/4/2020) pukul 23.00 WIB melalui Bandara Depati Amir Pangkalpinang.
"Alhamdulillah, alat-alat yang kita tunggu ini sudah tiba, PCR ini mampu menghasilkan 1.000 tes swab setiap hari ini luar biasa," terang Erzaldi.
Baca juga: Tiba di Bandara, Warga yang Berkunjung ke Babel Harus Pakai Gelang Pemantau Khusus
Dia menuturkan, pengadaan alat PCR ini merupakan sumbangan dari para mitra, baik itu pihak swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Babel.
"Alat ini kita beli bukan semata-mata dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Melainkan sumbangan berbagai pihak, baik BUMN maupun swasta dan masyarakat kecil yang peduli," ujarnya.
Dia menambahkan, tes Covid-19 juga terbuka untuk masyarakat umum. Namun, untuk tes mandiri akan dikenakan biaya.
"Kalau yang mandiri ini masyarakat tidak mampu gratis, biayanya nanti akan disubsidi silang dari biaya yang dikeluarkan masyarakat mampu yang ikut tes," tukasnya.
Erzaldi pun berharap, dengan adanya alat PCR yang diusahakan ini, Pemprov Babel dapat lebih mudah mengetahui hasil positif atau negatif Covid-19.
“Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya untuk mempercepat mengetahui Covid-19, sehingga tindakan penanganan akan cepat,” harapnya.
Baca juga: IKM Babel Produksi dan Bagikan Masker Kain secara Gratis
Selain alat PCR, lanjutnya, Pemprov Babel juga memiliki alat lain untuk melakukan rapid test dengan tingkat akurasi lebih baik.
"Memang alat yang satunya ini sama seperti rapid test, tapi tingkat keakuratannya bisa dipercaya," terangnya.
Erzaldi menambahkan, selain tim dokter, tes swab Covid-19 ini juga melibatkan 40 tenaga medis bersertifikat yang sudah dilatih, sehingga kemampuannya tidak diragukan lagi.
"Nanti kita juga minta kabupaten/kota mengirim beberapa tenaga medis puskesmas untuk dilatih, sehingga jumlah tenaga medis yang bertugas untuk mengambil swab ini bertambah," tuturnya.