KOMPAS.com – Gubernur Bangka Belitung ( Babel) Erzaldi Rosman mengatakan, sebagai bentuk antisipasi coronavirus disease 2019 (Covid-19), berbagai pihak mengusulkan pembatasan akses masuk ke Babel melalui bandara dan pelabuhan.
Mengingat Babel sudah dikelilingi zona merah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel pun mendukung usulan bersama tersebut.
“Pembatasan akses masuk ke Babel melalui Bandara Depati Amir, Bandara HAS Hanandjoedin Belitung, dan sejumlah pelabuhan,” kata Erzaldi, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.
Hal tersebut dikatakan Erzaldi, dalam video conference dengan sejumlah kepala daerah dan forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda), Kamis (26/3/20).
Baca juga: Warga Babel Minta Penutupan Jalur Transportasi Udara dan Laut untuk Cegah Corona
Lebih lanjut Sekretaris Daerah (Sekda) Babel Naziarto mengatakan, hasil rapat memutuskan pada Sabtu (28/3/2020)-Senin (30/3/2020) hanya terdapat satu penerbangan ke Babel. Penerbangan tersebut diatur pihak maskapai.
“Kami akan kirim surat kepada pihak airline untuk atur masuknya penerbangan ke Babel dan Tanjung Pandan,” kata Naziarto.
Kemudian pada Selasa (31/3/2020)-Senin (6/4/2020) penerbangan ditiadakan. Sedangkan penerbangan Selasa (7/4/2020) akan melihat situasi dan kondisi selanjutnya.
“Usulan tersebut akan disampaikan gubernur ke Dirjen Perhubungan Udara dan Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Mudah-mudahan disetujui,” kata Naziarto.
Baca juga: Cegah Covid-19, Pemprov Babel Realokasi Anggaran dan Tiadakan Kegiatan Keramaian
Sementara itu, pelabuhan akan ditutup untuk angkutan orang, dan hanya dibuka untuk angkutan barang serta sembako.
“Angkutan barang pelabuhan tidak ditutup secara statis, namun dinamis,” kata Naziarto.
Meski begitu, Kapal Roro serta Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia (ASDP) di Belinyu, dan ASDP di Muntok, tetap dibuka hingga Jumat (27/3/2020) karena mengangkut kebutuhan pokok.
“Akan diatur sedemikian rupa oleh pihak ASDP agar arus masuk penumpang yang mengangkut kebutuhan pokok dikurangi,” kata Naziarto.
Baca juga: Cegah Corona, ASN Pemprov Babel Terapkan Kerja dari Rumah
Naziarto mengingatkan, Standar Operasional Prosedur (SOP) bagi petugas maupun pengangkut barang harus sesuai dengan arahan pemerintah pusat.
“Semua petugas pengangkut harus melalui penyemprot disinfektan dan pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermo gun,” kata Naziarto.
Naziarto mengakui, rencana penutupan bandara dan pelabuhan membuat masyarakat resah. Namun, langkah tersebut dipilih untuk kebaikan bersama.
“Masyarakat jangan resah, penutupan hanya bersifat sementara. Kalau virus bisa dicegah, akan kami buka lagi secepatnya,” kata Naziarto.(LEO RANDIKA / LISTYA)