BUMDes Bersama di Tasikmalaya Bakal Dongkrak Kesejahteraan Petani

Kompas.com - 30/10/2017, 21:28 WIB

KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi masyarakat di perdesaan perlu terus dipacu dengan dukungan dari berbagai pihak.

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sangat mengapresiasi upaya yang diinisiasi dan difasilitasi oleh Bank Rakyat Indonesia [BRI] dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa ( Bumdes) bersama CISUKA.

Bumdes tersebut merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya PT Mitra Bumdes Nusantara, PT Bank Rakyat Indonesia [Persero] Tbk, Kementerian Desa Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi RI, serta Kementerian Pertanian RI.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana [DPMDPAKB] Kabupaten Tasikmalaya Wawan R. Efendy mengatakan, Kabupaten Tasikmalaya telah memiliki Bumdes di setiap desa yang dibiayai oleh anggaran dana desa (ADD). Namun, Bumdes tersebut belum berjalan dan beroperasi seperti yang diharapkan.

Wawan mewakili Bupati Tasikmalaya pada acara penandatanganan pendirian PT Mitra Bumdes Bersama Kecamatan Cisayong, Sukahening, dan Sukaratu (Cisuka) yang berlangsung di Gedung Putih Pendopo Lama Kabupaten Tasikmalaya, Jumat [6/10/17].

Hadirnya Bumdes bersama itu diharapkan dapat memicu Bumdes yang lain untuk segera beroperasi dengan baik. Dengan demikian, potensi yang ada di tiap desa yang berada di Kabupaten Tasikmalaya dapat diolah secara optimal.

"Sehingga perekonomian masyarakat di perdesaan dapat sejahtera,” ujarnya.

Keberadaan PT. Mitra Bumdes Bersama dinilai relevan dengan program Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa) yang telah dijalankan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.

Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum bercita-cita menyejahterakan masyarakat perdesaan  melalui pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.

Berdasarkan evaluasi, Wawan melanjutkan, ternyata program Gerbang Desa sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat dan sangat menyentuh lapisan paling bawah.

"Kami akan melanjutkan program pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya dengan sasaran dan strategi baru sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya," katanya.

Sementara, Direktur Operasional PT Bumdes Nusantara Abdulah Jawas optimistis terhadap prospek PT Bumdes Bersama Cisuka sebagai pilot project di Kabupaten Tasikmalaya.

Bukan tanpa alasan keyakinan itu, sebab PT.Bumdes Bersama Cisuka akan didukung penuh oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dan mendukung industri pertanian.

Dukungan yang diberikan Kementerian Pertanian dan Kementerian Desa bakal mempermudah usaha masyarakat desa.

” Segala kebutuhan petani nantinya akan dipasok langsung oleh PT Mitra Bumdes Bersama Cisuka, tanpa mengganggu tata kelola dan sistem pasar yang telah berjalan, “ ujarnya.

Abdulah Jawas menekankan, PT Mitra Bumdes Bersama Cisuka mesti berperan sebagai lembaga aggregator yang membangun jaringan pemasaran bagi petani, serta terpenuhinya permodalan yang dijalankan oleh perbankan milik pemerintah.

Sedangkan, Kepala Cabang BRI Tasikmalaya Agrogung Murba Putranta menerangkan,  pembentukan PT Mitra Bumdes Bersama Cisuka bertujuan untuk membuat korporasi tani  mampu memiliki badan usaha yang dapat menampung.

Bumdes itu diharapkan mampu memberi manfaat bagi petani, dari hulu sampai hilir proses produksi pertanian. Selain itu, Bumdes juga diproyeksikan mampu memberikan penguatan bagi para petani.

"Dan pada akhirnya Bumdes yang telah ada bisa bersinergi," katanya.

Dalam korporasi tani yang dibentuk, PT Mitra Bumdes Bersama Cisuka dan Koperasi Gapoktan akan bersinergi dalam menggali potensi dan peluang bisnis yang ada di masing-masing kecamatan.

Untuk mendukung berjalannya proses transaksi perdagangan, BRI telah menyiapkan Kartu Tani yang akan mempermudah proses pemasaran hasil produksi pertanian.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com