KOMPAS.com – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menegaskan komitmennya untuk membuka selebar-lebarnya ruang investasi di daerah.
Pemerintah provinsi, kata dia, siap menyiapkan “karpet merah” bagi dunia usaha agar pertumbuhan ekonomi Sumut dapat bergerak lebih cepat dan inklusif.
Hal itu disampaikan Bobby saat membuka North Sumatera Investment Industry Trade & Halal Expo 2025 yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut di Aula Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Tapian Daya, Medan, Senin (13/10/2025).
Menurutnya, kerja sama yang harmonis antara pemerintah dan dunia usaha menjadi kunci dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
“Antara pemerintah dan dunia usaha itu sangat baik apabila hubungannya berjalan harmonis. Hari ini kami berjalan berdampingan, dan kita tunggu hasilnya dari Kadin,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (15/10/2025).
Ia menekankan bahwa di tengah efisiensi anggaran pemerintah pusat, kolaborasi dan investasi menjadi solusi strategis. Pemerintah pusat menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8 persen, dan Sumut diharapkan mampu berkontribusi 6,7 hingga 7,2 persen.
Baca juga: Putus Rantai Kemiskinan, Wamensos Minta Kepala Daerah Percepat Pembangunan Sekolah Rakyat
“Makanya para kepala daerah harus bisa lebih bersahabat dan berjalan bersama dengan dunia usaha. Kalau bisa, sebagian besar kebijakan pemerintah mengikuti apa yang membuat dunia usaha lebih baik. Harus lebih ramah, bahkan memanjakan dunia usaha, seperti investasi anak bayi yang harus kita ayomi supaya bertumbuh cepat. Jangan sampai dunia usaha seperti stunting,” tegas Bobby.
Bobby juga mengungkapkan bahwa pemerintah pusat melakukan penyesuaian transfer ke daerah (TKD) — bukan pengurangan — dengan total mencapai lebih dari Rp 9 triliun untuk provinsi dan kabupaten/kota di Sumut. Penyesuaian ini diarahkan agar daerah lebih aktif membangun kemitraan produktif dengan sektor swasta.
Selain memperkuat investasi, Bobby juga menyoroti pentingnya pengembangan industri halal sebagai potensi ekonomi baru.
Ia berharap negara-negara mayoritas Muslim dapat menjadi pengimpor utama produk halal, menggantikan dominasi China dan Australia yang saat ini justru menjadi pembeli terbesar.
Pada kesempatan itu, Bobby memaparkan rencana pembangunan Kawasan Industri Sumatera Utara di Tanjung Kasau, Kabupaten Batubara.
Pemprov Sumut menyiapkan lahan seluas 2.500 hektar (ha) yang akan diberikan secara gratis bagi investor dengan komitmen investasi minimal Rp 1 triliun.
Baca juga: KEK Industropolis Batang Jajaki Sinergi Investasi Hijau RI–Jepang
“Kami akan berikan lahannya kepada siapa pun yang mau berinvestasi sebesar Rp 1 triliun, karena itu milik Pemprov. Potensinya besar untuk membuka lapangan kerja hingga 20.000 orang,” ujar Bobby.
Lebih lanjut, ia juga mendorong agar BUMD se-Sumatera berkolaborasi membentuk entitas ekonomi besar, layaknya Danantara, untuk memperkuat daya saing regional.
“Sumatera memiliki potensi luar biasa dan menjadi pintu gerbang Indonesia bagian Barat. Kalau bisa, BUMD di Sumatera digabungkan menjadi satu ekosistem ekonomi yang kuat,” tambah Bobby.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menilai Sumut memiliki potensi besar menjadi motor penggerak ekonomi kawasan.
“Kalau Sumatera bergerak, ia akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Menurut Anindya, kebijakan fiskal di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto kini diarahkan pada efisiensi dan penguatan likuiditas, termasuk melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta pengembangan ekosistem perumahan yang melibatkan UMKM.
Baca juga: Program MBG di Sumbawa, Tantangan Perbaikan Gizi Bagi Siswa yang Tak Suka Makan Ikan
Acara tersebut turut dihadiri oleh Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin, Ketua KADIN Sumut Firsal Dida Mutyara, Koordinator KADIN Wilayah Sumatera Ivan Iskandar Batubara, perwakilan Forkopimda, kepala daerah se-Sumut, dan para pelaku usaha dari berbagai sektor.