KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menerima bantuan 600 ton beras dari Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Pemprov Sumut menyatakan, saat ini total beras yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan di daerah terdampak banjir dan longsor sekitar 5.000 ton. Namun, Mentan Amran menyiapkan 15.000 ton beras untuk dikirim ke Sumut sebagai cadangan.
Setelah 600 ton beras mendarat di Pelabuhan Sibolga, Kota Sibolga, Sumut, Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengirimkan 10.000 ton beras pada tahap berikutnya.
Baca juga: Korban Banjir Punguti Beras yang Dilempar dari Helikopter, Bupati Minta Maaf
Untuk memastikan seluruh bantuan bisa masuk ke daerah-daerah terisolasi, Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya membuka akses utama distribusi.
"Semuanya sedang benar-benar berupaya memperbaiki jalur-jalur utama, baik yang masuk ke Tapanuli Tengah ( Tapteng) dan yang di dalam Tapteng. Kalau masih ada tumpukan lumpur ini akan menjadi prioritas," kata Bobby dalam keterangan resminya, Kamis (4/12/2025).
Mentan Amran memastikan stok beras di Sumut, Aceh, dan Sumatera Barat (Sumbar) aman. Ia menyiapkan stok tiga kali lipat lebih banyak dari kebutuhan normal untuk ketiga provinsi yang mengalami bencana longsor dan banjir pada akhir November 2025.
"Kami tanda tangan dengan gubernur di lokasi. Permintaannya 5.000 ton, kami siapkan tiga kali lipatnya, kami kirim. Saudaraku sabar, pemerintah tidak akan biarkan satu orang pun kekurangan beras," kata Amran.
Pernyataan tersebut disampaikan Amran di Kompleks Pergudangan Sarudik, Jalan Sibolga-Padangsidimpuan, Tapteng, Rabu (3/12/2025).
Ia berharap, bantuan beras dapat disalurkan dalam satu tahap karena masyarakat membutuhkannya dalam waktu cepat.
Baca juga: Tinjau Bencana Alam di Tapteng, Mentan Amran Pastikan Stok Beras Tercukupi
Terkait sawah yang rusak, Amran menegaskan bahwa Kementan akan memperbaikinya hingga siap tanam dan menyiapkan bibit untuk 40 hektar (ha).
Selain itu, Kementan juga akan memperbaiki 604 ha lahan jagung yang rusak dan menyiapkan bibit untuk 1.000 ha.
"Kami beri waktu satu minggu untuk administrasinya, di mana patok tanahnya, kemudian kita akan perbaiki. Alat beratnya kami bekerja sama dengan kontraktor lokal, Pak Bupati, Pak Gubernur tinggal tunjuk, langsung kerjakan," jelas Amran.