Prihatin Kondisi PSMS, Gubernur Bobby Khawatir Klub Bola Medan Dijual ke Luar Sumut

Kompas.com - 11/06/2025, 18:43 WIB
Tsabita Naja,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution kembali menyatakan ketertarikannya untuk mengelola Persatuan Sepak Bola Medan dan Sekitarnya (PSMS).

Orang nomor satu di Sumut itu mengaku khawatir dengan kondisi PSMS saat ini.

"Kemarin, Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pak Arya Sinulingga menyampaikan ke kami. Karena U-17 lolos piala dunia, kami harus mengadakan prematch dengan negara yang sudah lolos di sini. Kami support penuh,” kata Bobby melalui siaran persnya, Rabu (11/6/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan Bobby dalam pelantikan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut di Regale, Selasa (10/6/2025).

Lebih lanjut, Bobby menjelaskan bahwa saat ia mengunggah postingan di Instagram, lebih dari 50 persen komentar yang masuk menanyakan soal PSMS kepadanya.

Baca juga: PSMS Medan Terancam Dijual: Bobby Nasution Tawarkan Skema BUMD, Ingin Klub Tetap Milik Putra Daerah

“Pak PSMS bagaimana? Padahal PSMS secara kepemilikan bukan punya pemerintah provinsi (Pemprov) Sumut, melainkan punya perorangan atau badan usaha. Jadi, tidak ada saham pemerintah daerah di sana," jelasnya.

Sebagai informasi, saat ini nasib PSMS masih belum jelas. Di saat tim lain mulai memburu pemain untuk menghadapi Liga 2 musim 2024/2025, klub bola dengan julukan Ayam Kinantan ini justru masih berkutat perihal finansial.

Dengan kondisi demikian, PSMS terancam tidak bisa mengikuti kompetisi jika tidak segera mendapatkan dana segar untuk persiapan tim.

"Walaupun kami sama-sama tahu, PSMS adalah satu klub olahraga yang bisa mempersatukan seluruh warga Sumut. Kami sebenarnya ingin PSMS bisa lebih maju ke depannya dan berkembang. Kalau diajak bangun PSMS, kami mau juga. Masih banyak warga Sumut yang mau," kata Bobby.

Baca juga: Bobby Nasution: 4 Pulau Aceh Masuk Sumut Bukan Urusan Provinsi, Tak Mau Warga Ribut soal Plat BL dan BK

Khawatir PSMS dijual ke luar Sumut

Pada kesempatan tersebut, menantu Presiden ke-7 Joko Widodo itu juga cukup khawatir jika PSMS nantinya sampai dijual ke luar Sumut atau tak dimiliki orang Sumut.

"Kami dengar PSMS mau lewong atau dijual ke luar Sumut. Sayang juga kalau tidak dimiliki putra putri Sumut. Ego kedaerahan kita di beberapa sektor harus ada juga. Bukan hanya berprestasi, tetapi bisa benar-benar membanggakan," beber Bobby.

Ia menambahkan, industri sepak bola daerah harus tetap berada di Sumut. Menurut Bobby, potensi keuntungan bisa saja diperoleh dari dukungan supporter.

Namun, ia mengaku khawatir jika PSMS sampai dibawa keluar dari Sumut.

Baca juga: Kemendagri Klaim Tak Tahu Potensi Migas di Pulau Sengketa Aceh-Sumut

Bobby menegaskan, dirinya tidak mempermasalahkan jika tidak diperkenankan mengelola PSMS, selama klub ini masih dikelola orang Sumut.

"Tidak harus saya pun tidak apa-apa. Banyak putra putri Sumut yang ingin PSMS berkembang. Kalau ada brand olahraga yang besar di Sumut pasti akan menjadi motivasi bagi seluruh atlet dan cabang olahraga (cabor) untuk menandingi," ujarnya.

Bobby mengatakan, ia sebenarnya sudah punya cara untuk mendanai PSMS ke depannya. 

"Kami ingin seperti Pak Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, yang kibarkan bendera Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung (Persib) di atas. Kalau mengelola sendiri tidak mau, kami inginnya sama-sama kalau boleh. Saya belum baca begitu dalam aturannya," jelasnya.

Baca juga: Gustavo Franca Tinggalkan Persib, Pemain Asing Sang Juara Hampir Habis

Sekilas tentang pengelola PSMS

PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) selaku pengelola PSMS saat ini dikabarkan masih mencari calon-calon pengelola baru.

Komisaris PSMS Edy Rahmayadi belum lama ini juga disebut terbang ke Jakarta mencari pendanaan soal PSMS.

Kini, saham PSMS dimiliki oleh PT KMI sebesar 51 persen, sementara sisanya milik Kodrat Shah.

Namun, PT KMI juga sedang menghadapi gugatan dari 40 klub anggota PSMS yang menolak PSMS diperjualbelikan.

Baca juga: PSMS Tidak Jadi Dijual, Manajemen Minta Dukungan Bantuan dari Sejumlah Pihak

Kondisi finansial selalu menghantui tim selama hampir dua dekade terakhir. Terhitung sejak peraturan klub profesional tak lagi didanai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). 

PSMS belum juga mampu mencapai kondisi finansial yang stabil, meskipun beberapa kali berganti badan hukum dan pengelola.

Terkini Lainnya
Pejuang asal Sumut Raih Gelar Pahlawan Nasional, Gubernur Bobby: Kita Patut Berbangga

Pejuang asal Sumut Raih Gelar Pahlawan Nasional, Gubernur Bobby: Kita Patut Berbangga

Sumut Berkah
Tingkatkan Pengelolaan Sampah Perkotaan, Gubernur Bobby Teken Kesepakatan Proyek PSEL

Tingkatkan Pengelolaan Sampah Perkotaan, Gubernur Bobby Teken Kesepakatan Proyek PSEL

Sumut Berkah
Gubernur Bobby Ajak LPTQ Sumut Kembangkan Ekonomi Umat di Samping Syiar Agama

Gubernur Bobby Ajak LPTQ Sumut Kembangkan Ekonomi Umat di Samping Syiar Agama

Sumut Berkah
Lewat Sentuhan Modern, Pemprov Sumut Dorong Ulos Jadi Warisan Budaya Dunia UNESCO

Lewat Sentuhan Modern, Pemprov Sumut Dorong Ulos Jadi Warisan Budaya Dunia UNESCO

Sumut Berkah
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung

Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung

Sumut Berkah
Sumut Siap Jadi Percontohan Manajemen Talenta, Gubernur Bobby: ASN Bisa Promosi Tanpa Lelang

Sumut Siap Jadi Percontohan Manajemen Talenta, Gubernur Bobby: ASN Bisa Promosi Tanpa Lelang

Sumut Berkah
Temui PW Muhammadiyah Sumut, Gubernur Bobby Siap Dukung Pengembangan Pesantren dan Kegiatan Keumatan

Temui PW Muhammadiyah Sumut, Gubernur Bobby Siap Dukung Pengembangan Pesantren dan Kegiatan Keumatan

Sumut Berkah
Bobby Nasution Dorong Pemda Gratiskan Izin Bangunan untuk Ponpes

Bobby Nasution Dorong Pemda Gratiskan Izin Bangunan untuk Ponpes

Sumut Berkah
Bobby Nasution Minta Pemda Maksimalkan KUR dan KPP untuk Perkuat Ekonomi Daerah

Bobby Nasution Minta Pemda Maksimalkan KUR dan KPP untuk Perkuat Ekonomi Daerah

Sumut Berkah
Tantangan Ekstrem di Surga Sumatera, 1.000 Pelari Dunia Taklukkan 'Trail of The Kings' Danau Toba

Tantangan Ekstrem di Surga Sumatera, 1.000 Pelari Dunia Taklukkan 'Trail of The Kings' Danau Toba

Sumut Berkah
Bobby Nasution Siapkan ‘Karpet Merah’ untuk Investor, Dorong Dunia Usaha Tumbuh Lebih Cepat

Bobby Nasution Siapkan ‘Karpet Merah’ untuk Investor, Dorong Dunia Usaha Tumbuh Lebih Cepat

Sumut Berkah
Diplomasi Budaya, Kahiyang Ayu Perkenalkan Wastra Sumut kepada Istri Dubes AS

Diplomasi Budaya, Kahiyang Ayu Perkenalkan Wastra Sumut kepada Istri Dubes AS

Sumut Berkah
Uji Coba Pesawat Amfibi di Danau Toba, Bobby Harap Dongkrak Wisata dan Layanan Publik

Uji Coba Pesawat Amfibi di Danau Toba, Bobby Harap Dongkrak Wisata dan Layanan Publik

Sumut Berkah
Wajibkan OPD Gelar Jumpa Pers Harian, Bobby Nasution Tuai Apresiasi Ketua PWI

Wajibkan OPD Gelar Jumpa Pers Harian, Bobby Nasution Tuai Apresiasi Ketua PWI

Sumut Berkah
Perkuat Transparansi, Bobby Nasution Wajibkan OPD Sampaikan Informasi ke Media Setiap Hari

Perkuat Transparansi, Bobby Nasution Wajibkan OPD Sampaikan Informasi ke Media Setiap Hari

Sumut Berkah
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com