KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang siap menggelar acara budaya bertaraf nasional, Festival Wayang Semesta Volume 1, pada Jumat (7/11/2025) dan Sabtu (8/11/2025).
Mengangkat tema “Semarang Semakin Hebat, Wayang Semakin Mendunia”, festival tersebut menjadi wujud nyata komitmen Pemkot Semarang dalam menjaga tradisi sekaligus menguatkan sektor ekonomi kreatif berbasis budaya.
Wali Kota (Walkot) Semarang Agustina Wilujeng menyampaikan, Festival Wayang Semesta bukan sekadar hiburan, tetapi juga upaya menanamkan nilai dan karakter bangsa melalui seni tradisi.
“Wayang bukan sekadar tontonan, tetapi tuntunan. Melalui Festival Wayang Semesta, kami ingin menghadirkan ruang di mana masyarakat bisa menikmati, belajar, dan bangga terhadap budayanya sendiri,” ujarnya.
Agustina menambahkan, kegiatan itu juga menjadi bagian dari penggerak ekonomi kreatif lokal.
Baca juga: Jalan Kaligawe Semarang Rusak Parah Usai Banjir, Warga Curhat Hampir Jatuh
“Semarang punya warisan seni yang luar biasa. Saat kita menghidupkan panggung tradisi seperti ini, kami juga menghidupkan peluang ekonomi bagi pelaku seni, usaha mikro kecil menengah ( UMKM), dan generasi muda kreatif,” katanya.
Menurut Agustina, festival itu membuktikan bahwa budaya dan ekonomi bisa berjalan beriringan.
Melalui festival itu, lanjut dia, Pemkot Semarang berharap masyarakat dapat semakin mencintai budaya sendiri sekaligus memperkenalkan kekayaan warisan bangsa ke dunia.
“Wayang adalah jati diri kita. Ketika generasi muda mengenalnya dengan bangga, sejatinya kita sedang menjaga masa depan bangsa,” ucap Agustina.
Adapun perayaan budaya tersebut akan menghadirkan kemegahan wayang sebagai warisan tak benda UNESCO.
Baca juga: Semarang Diterpa Cuaca Ekstrem, Ini Tips Dokter agar Tak Mudah Sakit
Festival itu akan digelar di Lapangan Simpang Lima Semarang mulai pukul 19.00 WIB, dan terbuka gratis bagi seluruh warga masyarakat.
Dengan perpaduan antara seni tradisi dan inovasi modern, kegiatan itu menjadi ruang bagi kolaborasi lintas generasi, komunitas, akademisi, pelaku usaha, dan media dalam pendekatan hexahelix menuju Semarang yang semakin hebat.
Selama dua hari penyelenggaraan, pengunjung akan disuguhkan berbagai kegiatan menarik, seperti pagelaran wayang kontemporer dan klasik, Parade Budaya, Wayang Cilik, serta Pasar UMKM yang menampilkan produk fesyen, kriya, dan kuliner khas Semarang.
Selain itu, zona Wayang Experience memungkinkan masyarakat berpartisipasi langsung dalam aktivitas budaya, seperti membatik, mengukir, dan mewarnai topeng wayang.
Pada hari pertama, festival akan diawali dengan opening ceremony yang menampilkan parade budaya dan tari kolosal.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Wali Kota Agustina serta peluncuran Patung Bima dan Srikandi sebagai simbol kekuatan dan keteladanan dalam kisah wayang.
Pada malam harinya, pertunjukan “Pambuko: Awal Semesta dari Akar Tradisi Agung” akan membawa penonton menikmati perpaduan antara wayang orang dan teknologi digital yang dikemas secara kontemporer.
Hari kedua menjadi puncak festival dengan Wayang Cilik, yang melibatkan ribuan anak sebagai bentuk regenerasi pelaku seni.
Pada malam harinya, Ngesti Pandawa akan menerima penghargaan lifetime achievement dari Pemerintah Kota Semarang atas dedikasinya dalam melestarikan seni wayang.
Acara ditutup dengan Pagelaran Lintas Wayang bertajuk “Ekspresi: Wayang Masa Kini”, yang menampilkan kolaborasi seniman lintas kota dan generasi.
Baca juga: Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga