Pemkot Semarang Kerahkan Semua Pompa Atasi Genangan Air

Kompas.com - 28/10/2025, 19:39 WIB
I Jalaludin S,
DWN

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang terus bekerja keras menangani genangan yang terjadi di beberapa wilayah di Kota Semarang. 

Kepala DPU Kota Semarang Suwarto mengungkapkan, seluruh infrastruktur penanganan banjir telah diaktifkan dan beroperasi optimal, termasuk dukungan darurat untuk Rumah Pompa Pasar Waru yang tengah dalam perbaikan. 

Ia menyebutkan, meskipun Rumah Pompa Pasar Waru yang dikelola Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) masih dalam proses perbaikan, pihaknya segera mengambil tindakan darurat dengan mengerahkan pompa mobile. Upaya ini dilakukan agar penanganan genangan tetap berjalan tanpa hambatan selama pompa utama diperbaiki. 

"Kami telah mengerahkan tiga unit pompa mobile DPU dengan kapasitas total 2 x 250 liter per detik (lps) untuk membantu mem-back up area Pasar Waru dan sekitarnya," kata Suwarto dalam siaran persnya, Selasa (28/10/2025). 

Baca juga: Banjir Semarang, Puluhan Sekolah Tergenang, Siswa SD Dievakuasi dengan Perahu

Menyikapi kondisi cuaca ekstrem, Suwarto mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Pihaknya juga terus bersinergi dengan BBWS untuk meminimalkan dampak genangan di kota Semarang. 

"Laporan menunjukkan debit Sungai Babon terpantau tinggi. Oleh karena itu, kesiapan pompa dan peran aktif warga dalam menjaga kebersihan saluran air menjadi kunci utama,” ujar Suwarto. 

Dia menegaskan, pihaknya memastikan tim teknis di lapangan terus bersiaga 24 jam memantau dan mengoperasikan seluruh pompa.

Pompa kunci beroperasi penuh

Suwarto menambahkan, pompa-pompa kunci di wilayah rawan genangan telah beroperasi penuh. 

"Pompa di Trimulyo, Genuk, terpantau aktif dan siap siaga memompa air hujan keluar dari kawasan yang rawan genangan,” ungkapnya. 

Baca juga: Pakar Tata Kota Ungkap 3 Sebab Banjir di Kaligawe Semarang: Rob hingga Kegagalan Drainase

Pompa di Jalan Majapahit juga dilaporkan aktif dan beroperasi optimal untuk mengendalikan debit air di area tersebut.

Sementara itu, menanggapi laporan warga mengenai pompa di Muktiharjo Kidul yang sempat tidak berfungsi, Suwarto memberikan penjelasan teknis.

Ia menjelaskan, penghentian sementara operasi pompa tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi, mengingat debit air di Sungai Tenggang saat itu masih tinggi.

"Info dari operator sementara dimatikan dikarenakan level air di Tenggang limpas sampai kolam retensi Tenggang sehingga air hanya akan berputar di situ-situ saja jika dipompa,” katanya. 

Pemkot Semarang mengerahkan pompa air untuk mengatasi genangan air.DOK. Humas Pemkot Semarang Pemkot Semarang mengerahkan pompa air untuk mengatasi genangan air.

Dia menyebutkan, pihaknya harus menunggu elevasi Sungai Tenggang turun terlebih dahulu agar operasional pompa dapat maksimal. 

Baca juga: Hujan Lebat, Jalur Rel Kereta Stasiun Semarang Tawang hingga Alastua Tergenang

Kondisi tersebut juga menjadi alasan sejumlah pompa lain, seperti di Bawah Tol Kaligawe, Kaligawe Raya, Muktiharjo Lor, Kampung Semarang, Kencono Selatan Utara, dan Padi Raya—untuk sementara dihentikan pengoperasiannya.

Di sisi lain, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pompa Wilayah Timur memiliki 44 pompa dengan total kapasitas sekitar 14.196 lps, yang mencakup delapan lokasi. 

Per-Rabu (22/10/2025) sore, pompa yang beroperasi adalah di Kandang Kebo (Jalan Banjir Kanal) dengan 6 unit pompa submersible

Di Pasar Waru (Jalan Sawah Besar Raya) terdapat 3 unit mobile pump, dengan 2 unit di antaranya beroperasi pada malam hari karena harus menutup jalan. 

Selanjutnya di Banjardowo (Jalan Genuksari-Karangroto) mengoperasikan 2 unit submersible, diikuti oleh tiga lokasi di Jalan Purwosari IV: Tambakrejo 1 (2 unit submersible), Tambakrejo 2 (1 unit submersible), dan Tambakrejo 3 (1 unit submersible). 

Selain itu, di Trimulyo (Jalan Trimulyo) beroperasi 4 unit submersible, serta di Aspol (Jalan Asrama Polisi Kabluk) mengoperasikan 2 unit pompa submersible dan mobile pump

Baca juga: Banjir Semarang, Modifikasi Cuaca Dikritik, Hanya Pindahkan Masalah Tak Sentuh Akar Persoalan

Adapun pompa di lokasi lain, seperti Manggis, Majapahit, Plamongan Hijau, dan Soekarno Hatta berstatus off atau tidak beroperasi karena hujan telah reda dan baru akan dioperasikan saat hujan turun. 

Terkini Lainnya
Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Peremajaan Pompa dan Kolam Retensi

Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Peremajaan Pompa dan Kolam Retensi

Semarang
Pijar Semar, Wujud Komitmen Pemkot Semarang Lindungi Pekerja Rentan

Pijar Semar, Wujud Komitmen Pemkot Semarang Lindungi Pekerja Rentan

Semarang
Kurangi Pencemaran Udara, Wali Kota Agustina Uji Coba Bus Listrik Trans Semarang

Kurangi Pencemaran Udara, Wali Kota Agustina Uji Coba Bus Listrik Trans Semarang

Semarang
Pemkot Semarang Dukung Pelatihan Dewan Hakim Jelang MTQ Kota Semarang 2025

Pemkot Semarang Dukung Pelatihan Dewan Hakim Jelang MTQ Kota Semarang 2025

Semarang
Banjir Rugikan Ratusan Miliar Rupiah, Pemkot Semarang Tambah Pompa Kapasitas 1.000 Liter per Detik

Banjir Rugikan Ratusan Miliar Rupiah, Pemkot Semarang Tambah Pompa Kapasitas 1.000 Liter per Detik

Semarang
Pemkot Semarang Gelar Festival Wayang Semesta Volume 1, Jaga Tradisi dan Gerakkan UMKM

Pemkot Semarang Gelar Festival Wayang Semesta Volume 1, Jaga Tradisi dan Gerakkan UMKM

Semarang
Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta

Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta

Semarang
Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga

Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga

Semarang
Tangani Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Wali Kota Agustina Kerahkan Nakes Tambahan

Tangani Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Wali Kota Agustina Kerahkan Nakes Tambahan

Semarang
Sinergi Atasi Banjir Kaligawe, Pemkot Semarang Bangun Sodetan Baru dari Hibah Tanah Unissula

Sinergi Atasi Banjir Kaligawe, Pemkot Semarang Bangun Sodetan Baru dari Hibah Tanah Unissula

Semarang
Tanggap Darurat Banjir, Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum di Tiga Kecamatan

Tanggap Darurat Banjir, Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum di Tiga Kecamatan

Semarang
Walkot Semarang Tanggung Pendidikan Anak Korban Rumah Roboh di Kauman

Walkot Semarang Tanggung Pendidikan Anak Korban Rumah Roboh di Kauman

Semarang
Ratusan Peserta Ikuti Sarasehan Pemuda, Wadah Konsolidasi dan Kolaborasi Anak Muda Kota Semarang

Ratusan Peserta Ikuti Sarasehan Pemuda, Wadah Konsolidasi dan Kolaborasi Anak Muda Kota Semarang

Semarang
Rakor Penanganan Banjir, Walkot Agustina Dorong Peningkatan Kapasitas Pompa dan Percepatan Pengerukan

Rakor Penanganan Banjir, Walkot Agustina Dorong Peningkatan Kapasitas Pompa dan Percepatan Pengerukan

Semarang
Pastikan Jaringan Dipulihkan, Walkot Semarang Agustina Perintahkan Diskominfo Cabut Surat Penonaktifan Internet Monitoring CCTV

Pastikan Jaringan Dipulihkan, Walkot Semarang Agustina Perintahkan Diskominfo Cabut Surat Penonaktifan Internet Monitoring CCTV

Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com