KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bergerak cepat menangani bencana akibat hujan lebat melanda belakangan ini.
Wali Kota (Walkot) Semarang Agustina Wilujeng mengatakan, hujan deras berpotensi menimbulkan bencana.
"Kami terus memantau situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan penanganan berjalan cepat," ujarnya.
Pemkot Semarang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kota Semarang, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG), dan pihak terkait terus memantau kondisi terkini.
Dalam dua hari terakhir, BPBD mencatat tiga bencana alam berbeda, yakni angin puting beliung, tanah ambles, dan tanah longsor. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Baca juga: Semarang Dikepung Bencana: Tanah Ambles, Longsor, dan Puting Beliung Terjadi dalam 2 Hari
Prakiraan BMKG menyebutkan Kota Semarang masih berpotensi diguyur hujan ringan. Oleh karena itu, BPBD mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
Dalam kesempatan itu, Agustina menyampaikan terima kasih kepada jajaran BPBD, Bintara Pembina Desa (Babinsa), lurah, camat, hingga RT/RW serta warga yang sigap melapor dan membantu penanganan bencana.
Baca juga: Wali Kota Semarang Bangun Kembali Rumah Korban Kebakaran di Candisari
“Terima kasih juga kepada RT/RW dan warga masyarakat yang sudah inisiatif melapor kepada kami. Mudah-mudahan semua segera membaik,” katanya.
Pemkot Semarang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan pihak terkait bergerak cepat menangani bencana akibat hujan lebat yang terjadi dalam belakangan ini.
Untuk diketahui, pada Selasa (16/9/2025), pukul 16.00 WIB, tanah ambles terjadi di Jalan Ringen Telu, Kelurahan Kalipancur, Ngaliyan. Kejadian ini dipicu hujan deras yang turun terus-menerus sejak Kamis (11/9/2025).
Pada waktu bersamaan, bencana tanah longsor dilaporkan terjadi di Jalan Sri Rejeki Timur, Kelurahan Gisikdrono.
Setidaknya tiga rumah warga atas nama Ida, Sutono, dan Rahmat terdampak. Hujan deras mengakibatkan longsor di bagian kamar dan dapur dua rumah milik Sutono dan Rahmat.
Sebelum dua kejadian tersebut, angin puting beliung telah melanda Jalan Sedompyong 5, Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur pada Senin (15/9/2025).
Baca juga: Koperasi Merah Putih di Semarang Raup Omzet Rp 48 Juta dalam 1,5 Bulan, Kini Jadi Percontohan
Hujan deras disertai angin kencang menghempaskan atap tiga rumah warga atas nama Sugeng, Sintoro (dikontrak oleh Suparman) dan Dwi Wahyuni.
Menanggapi laporan itu, tim dari BPBD Kota Semarang bersama pihak terkait telah mendatangi lokasi untuk melakukan asesmen dan pendokumentasian.
BPBD juga terus melakukan kegiatan rutin, seperti administrasi, monitoring, dan koordinasi dengan instansi terkait.