KOMPAS.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan ketahanan pangan, salah satunya dengan melibatkan generasi muda.
Dengan menggandeng Bank Jateng, Pemkot Semarang memberikan sejumlah bantuan berupa green house, rumah bibit, dan rumah kompos kepada SMP Negeri 16 Semarang, Jumat (17/1/2025).
Bantuan tersebut diharapkan bisa menjadi langkah awal dalam menanamkan pemahaman tentang pertanian terpadu kepada para siswa.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mendukung swasembada pangan.
Baca juga: Prabowo: Kita Akan Kaget, Sebelum 4 Tahun Sudah Swasembada Pangan
"Kami ingin mengajak anak-anak untuk terjun langsung ke dunia pertanian terpadu. Ini bagian dari persiapan menuju ketahanan pangan untuk mencapai swasembada pangan pada 2027 yang dicanangkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka," jelas Mbak Ita, sapaan akrabnya, dalam siaran pers, Jumat.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa penerapan pertanian terpadu di SMP Negeri 16 Semarang melibatkan berbagai aspek, mulai dari budi daya tanaman hidroponik, ternak ikan, pembibitan, hingga pemanfaatan maggot sebagai pakan ternak ikan lele.
Selain itu, siswa juga diajak untuk mengelola halaman sekolah dengan menanam berbagai jenis tanaman keras.
Baca juga: Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim
“Tak hanya itu, program ini juga menekankan pentingnya komposting, yaitu pengolahan daun-daun kering di area sekolah menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan,” imbuh Mbak Ita.
Langkah tersebut, lanjut dia, tidak hanya memberikan pemahaman kepada siswa mengenai proses pertanian berkelanjutan, tetapi juga membangkitkan minat siswa terhadap dunia pertanian.
"Harapannya, dengan kegiatan ini, kita bisa memancing kecintaan anak-anak terhadap dunia pertanian. Kami ingin mereka tidak hanya paham konsep, tetapi juga berani terjun sebagai petani muda di masa depan," tutur Mbak Ita.