KOMPAS.com - Pemerintah terus berupaya membangun infrastruktur strategis yang berdampak pada kehidupan masyarakat melalui Program Strategis Nasional (PSN).
Salah satu PSN itu adalah Tol Semarang-Demak Seksi I yang berfungsi ganda sebagai tanggul laut untuk mengatasi banjir rob di pesisir Semarang.
Tol Semarang-Demak Seksi I dirancang untuk meminimalkan dampak banjir rob yang selama ini mengancam kawasan pesisir.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) mengatakan, proyek itu tidak hanya menjadi jalan tol, tetapi juga simbol perlindungan dan pemberdayaan masyarakat pesisir.
“Setelah rampung, lahan yang sebelumnya tergenang akan diubah menjadi kawasan ekonomi produktif,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (15/1/2025).
AHY mengatakan itu saat mengunjungi lokasi pembangunan ruas Tol Semarang-Demak Seksi I di Semarang, Sabtu (11/1/2025).
Baca juga: Begini Progres Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi I
Tol Semarang-Demak dinilai menjadi adalah bukti nyata komitmen pemerintah dalam menciptakan infrastruktur berkelanjutan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
AHY menegaskan, pemerintah akan terus berinovasi menghadirkan solusi yang melindungi masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Proyek tersebut diharapkan selesai tepat waktu, menjadi tonggak penting dalam upaya pengendalian banjir rob, dan pengembangan pesisir Semarang-Demak sebagai pusat ekonomi baru.
Adapun proyek tersebut mencakup pembangunan tanggul laut sepanjang 26,9 kilometer (km) dengan teknologi inovatif, termasuk struktur bambu berlapis hingga 13 lapisan.
Hingga kini, pengerjaan struktur bambu telah mencapai 5,2 km, menyisakan 1 km lagi untuk diselesaikan.
Baca juga: Puluhan Hektare Mangrove Tergusur Proyek Tol Semarang-Demak, Ekosistem Laut dan Nelayan Terancam
Pembangunan itu melibatkan investasi senilai Rp 10,8 triliun dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan didukung kolaborasi dengan berbagai pihak.
Struktur bambu yang digunakan dirancang untuk menghadapi tekanan air laut, dengan tinggi timbunan mencapai 13,5 meter (m).
Proses pemasangannya memerlukan ketelitian tinggi dan waktu pengerjaan hingga 425 hari.
Proyek itu juga melindungi 576 hektar (ha) lahan dari genangan air laut, membuka peluang untuk pengembangan kawasan baru.
Selain mengatasi banjir rob, Tol Semarang-Demak diharapkan meningkatkan konektivitas antara Semarang dan Demak sehingga memudahkan mobilitas barang dan manusia, sekaligus meningkatkan nilai ekonomis tanah di wilayah tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi pemerintah pusat dan masyarakat setempat.
Baca juga: Tol Semarang-Demak Pakai Bambu, AHY Puji Karya Anak Bangsa
“Terima kasih kepada Presiden, pemerintah pusat, dan warga yang mendukung pembangunan ini. Dengan kolam retensi dan tanggul laut, kami optimistis banjir rob akan teratasi,” ucapnya.