KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melakukan berbagai upaya penting guna mengantisipasi potensi genangan selama musim hujan.
Upaya itu mulai menampakkan hasil. Salah satunya, tidak adanya genangan air di wilayah Genuk, terutama di Jalan Woltermonginsidi, Jalan Gebanganom, dan Kelurahan Genuksari, setelah diguyur beberapa kali hujan dengan intensitas sedang.
Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut menyatakan, salah satu langkah krusial yang dilakukan Pemkot Semarang adalah merevitalisasi rumah pompa, yang menjadi bagian dari strategi pengendalian banjir di kota.
"Pada tahun ini, revitalisasi rumah pompa sudah tertangani dengan baik sebagai bagian dari upaya pemerintah menangani genangan dan menghadapi musim hujan," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (15/10/2024).
Dia menambahkan, minggu lalu, pihaknya bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) berkoordinasi dalam memperbaiki beberapa infrastruktur penting, termasuk pintu air Pucang Gading.
Kemudian, normalisasi di wilayah Bringin telah selesai. Begitu juga dengan Semarang bagian timur yang mencakup normalisasi rumah pompa Tenggang dan Sringin, yang letaknya dekat dengan Tol Semarang-Demak.
Baca juga: Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang, Sekda Jateng: Momentum Kobarkan Nasionalisme
Perbaikan itu dilakukan untuk memastikan kapasitas aliran air di wilayah tersebut mampu menampung debit hujan dan mencegah banjir.
Mbak Ita pun mengaku sempat merasa khawatir ketika hujan deras turun pada Senin malam. Namun, berkat pengerukan dan normalisasi yang telah dilakukan, situasi tetap terkendali.
“Kami berharap upaya ini bisa terus menjaga kota kita dari genangan sehingga masyarakat bisa merasa lebih tenang menghadapi musim hujan ini,” ujarnya.
Dia menambahkan, pengerukan sedimen di berbagai titik terus berlangsung, termasuk di area belakang Rumah Sakit Sultan Agung.
“Pengerukan itu sangat penting agar aliran air tetap lancar. Kami harapkan masyarakat tidak lagi merasa was-was saat musim hujan tiba,” jelasnya.
Guna mengantisipasi timbulnya genangan pada musim penghujan, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang rutin melakukan pengerukan dan normalisasi.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Wilayah Dinas PU sektor timur Endri menjelaskan, langkah antisipatif itu meliputi pengerukan saluran dan normalisasi aliran sungai di sepanjang sungai sisi timur Jalan Woltermonginsidi, Kelurahan Banjardowo, Genuk.
Baca juga: Kisah Heroik Dokter Kariadi dalam Perlawanan Semarang Melawan Jepang
“Pengerukan dilakukan dengan kedalaman 1 hingga 2 meter guna menampung curah hujan secara optimal dan mencegah terjadinya genangan maupun banjir,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, normalisasi aliran Sungai Sringin sepanjang 1,4 kilometer (km) dari Jembatan Kaligawe Masjid Ngilir hingga Noms Kopi Wolter Monginsidi juga sudah selesai.
Normalisasi saluran di Jalan Woltermonginsidi dari Traffic Light Kudu hingga Kaligawe sepanjang 1,5 km, termasuk pembongkaran Penyambung Jalan Masuk (PJM) di 15 titik, juga dilakukan guna memperlancar aliran air.
Tak hanya itu, DPU Kota Semarang juga melakukan peninggian Jalan Gebanganom dan pembongkaran PJM pada beberapa ruas jalan.
Pembersihan sedimen dan pembongkaran PJM rutin dilakukan selama tujuh bulan terakhir, yakni sejak Maret 2024 dengan dukungan tiga alat berat dan empat dump truck.
Langkah itu dilakukan untuk memastikan saluran mampu menampung debit air hujan yang masuk serta saluran dapat mengalirkan air dengan lancar menuju pompa Sringin dan pompa Banjardowo.
Untuk memastikan kesiapan menghadapi musim hujan, DPU Kota Semarang akan berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti BBWS, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Tengah bersama lurah, dan camat setempat.
Baca juga: Stasiun Tawang Semarang Siapkan 16 Pompa Air Hadapi Musim Hujan
Kolaborasi itu juga akan melakukan normalisasi di area samping Rumah Sakit Islam hingga belakang Terminal Terboyo serta sepanjang Jalan Kaligawe dari Pasar Genuk sampai dengan Sringin Lama.
Upaya kolaboratif itu diharapkan mampu terus menjaga wilayah Genuk tetap aman dari genangan air, meskipun curah hujan meningkat.
Hasil baik dari upaya penanganan banjir di Semarang mendapatkan apresiasi dari warga sebagai hasil dari upaya preventif yang terus dilakukan Mbak Ita bersama jajaran DPU Kota Semarang.
Hadi, salah seorang warga Genuksari, bersyukur atas perhatian Mbak Ita, khususnya dengan peninggian Gebanganom Raya di RT 8, RW 7, Kelurahan Genuksari.
“Kami sangat bahagia karena sekarang tidak ada banjir dan genangan air, meskipun hujan deras selama tiga jam. Sebelum peninggian, hujan satu jam saja sudah membuat jalan tergenang dan mengganggu aktivitas warga,” katanya.
Ia juga mengapresiasi langkah-langkah yang diambil Pemkot Semarang, seperti pengerukan dan pembersihan saluran yang terbukti sangat bermanfaat.
“Kami berharap, dengan perhatian Pemkot Semarang yang berkelanjutan, situasi akan semakin baik pada masa depan,” ujarnya.
Senada dengan Hadi, Lurah Genuksari, Yatno, menjelaskan perubahan signifikan yang dirasakan warga setelah proyek peninggian jalan sepanjang 900 meter dengan ketinggian 6 meter selesai.
Baca juga: Monumen Ketenangan Jiwa, Saksi Bisu Pertempuran 5 Hari Semarang
“Sebelum ada peninggian, setiap kali hujan, wilayah ini pasti tergenang air. Namun, sekarang, meski hujan deras hingga tiga jam, tidak ada lagi genangan. Kami sangat berterima kasih atas proyek ini,” ujar Yatno.
Proyek itu merupakan bagian dari upaya Pemkot Semarang meningkatkan kualitas infrastruktur dan mengatasi permasalahan banjir di wilayah Genuk, khususnya di daerah-daerah yang sering terdampak.
Pemkot Semarang melalui DPU terus melakukan pengerukan sungai, normalisasi drainase, dan peninggian jalan untuk meminimalisasi dampak banjir.