KOMPAS.com – Kota Semarang meraih Penghargaan Sekolah Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (LHK) di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (2/10/2024).
Wakil Menteri LHK RI Alue Dohong menyerahkan penghargaan tersebut secara langsung kepada tiga sekolah Kota Semarang.
Tiga sekolah yang meraih penghargaan tersebut di antaranya Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 31 Semarang dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Semarang dengan predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri.
Kemudian, Sekolah Dasar (SD) Islam Al Azhar 14 Semarang dengan predikat Sekolah Adiwiyata Nasional.
Baca juga: Pada Hari Kesaktian Pancasila, Mbak Ita Berharap Pilkada Kota Semarang Berjalan Kondusif
Secara terpisah, Walikota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya.
“Kami bersyukur sekaligus bangga atas pencapaian prestasi ini. Saya berharap, ini bisa menjadi inspirasi dan penyemangat bagi sekolah lain dan juga masyarakat untuk semakin menjaga lingkungan yang hijau, bersih, nyaman, dan berkelanjutan,” katanya dalam siaran pers, Kamis (3/10/2024).
Mbak Ita menambahkan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Dinas Pendidikan, dan Kementerian Agama yang tergabung dalam Tim Pembina Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) Kota Semarang, turut memberikan pendampingan intensif kepada seluruh sekolah di Kota Semarang.
“Kami juga berterima kasih atas peran aktif sekolah dan tim GPBLHS yang secara intensif mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan,” imbuhnya.
Baca juga: Di Kantor Polisi, 19 Kelompok Gangster di Kota Semarang Nyatakan Bubar
Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional diberikan kepada sekolah yang sukses menjalankan GPBLHS secara edukatif, partisipatif, dan berkelanjutan, dan telah meraih predikat Adiwiyata Provinsi selama setidaknya 12 bulan, serta berhasil meraih nilai penilaian minimal 90 persen.
Sementara itu, predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri hanya diberikan kepada sekolah yang telah meraih Adiwiyata Nasional setidaknya 12 bulan sebelumnya dengan nilai minimal persen, serta mampu membina sedikitnya dua sekolah lain.
Aspek yang dinilai mencakup perilaku ramah lingkungan hidup, kebersihan, pengelolaan sampah, penghijauan, konservasi air dan energi, serta pemberdayaan kader Adiwiyata yang diintegrasikan dalam kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler.
“Ke depan, Kota Semarang akan terus berkomitmen mengedepankan pendampingan intensif dan edukasi lingkungan di sekolah-sekolah sebagai bagian dari upaya menjaga keberlanjutan pembangunan berwawasan lingkungan,” pungkas Mbak Ita.
Baca juga: Pilkada Kota Semarang, Yoyok-Joko Janji Gratiskan Pesantren
Perlu diketahui, DLH Kota Semarang akan terus melakukan pendampingan secara intensif kepada seluruh sekolah di Kota Semarang.