KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan di Kota Semarang dari ancaman gangster yang telah mengganggu ketentraman masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan Mbak Ita, sapaan akrabnya, menanggapi pengumuman pembubaran 19 kelompok gangster yang dilakukan di Markas Polisi Resort Kota Besar (Mapolrestabes) Semarang, Selasa (1/10/2024).
Seperti diketahui, puluhan anggota gangster menyatakan berhenti beraktivitas dan mengakhiri segala bentuk gangguan yang meresahkan warga.
"Hari ini telah dilaksanakan pembubaran kelompok gangster di Kota Semarang, termasuk pemusnahan senjata tajam milik mereka di Mapolrestabes,” ujarnya setelah menghadiri Rapat Paripurna di Balai Kota Semarang.
Baca juga: Baru Dilantik, 383 Anggota DPR 2024-2029 Hadir Paripurna Perdana
Dia menjelaskan bahwa pembubaran tersebut telah dipersiapkan sejak dua minggu lalu melalui pertemuan virtual dengan Kepala Polisi Resort Kota Besar (Kapolrestabes) Kota Semarang dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Semarang.
Pertemuan tersebut juga melibatkan seluruh lurah, camat, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), serta Rukun Tetangga (RT) atau Rukun Warga (RW) se-Kota Semarang.
"Kami melakukan patroli keamanan dengan melibatkan berbagai elemen. Patroli ini mirip seperti saat pandemi Covid-19, melibatkan Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), lurah, dan camat, serta mengaktifkan kembali Siskamling. Alhamdulillah, situasi sudah mulai membaik dengan berkurangnya tawuran dan korban," tutur Mbak Ita.
Baca juga: Warga Purwakarta Temukan Jasad Remaja di Tumpukan Sampah, Diduga Korban Tawuran
Meski demikian, ia juga mencatat masih adanya provokasi yang terjadi di media sosial (medsos).
Mbak Ita mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bersama Forkopimda Kota Semarang bekerja sama dengan kepolisian untuk menurunkan ketegangan di antara anggota gangster yang dapat memicu konflik.
"Seiring dengan rapat paripurna, kami laksanakan pembubaran gangster. Koordinator lapangan dan tokoh masyarakat serta agama sepakat untuk mengakhiri keberadaan gangster di Semarang. Kami berharap kegiatan ini dapat menciptakan kondisi yang lebih kondusif, aman, dan nyaman di kota ini," ucapnya.
Baca juga: Di Kantor Polisi, 19 Kelompok Gangster di Kota Semarang Nyatakan Bubar
Bersama jajaran Forkopimda Kota Semarang, ia menekankan upaya masif dalam menjaga keamanan Kota Semarang dengan menggerakkan pengampu wilayah dari tingkat RT, RW, lurah, camat, hingga kepolisian dan TNI untuk melakukan patroli secara rutin.
"Masyarakat juga perlu menyadari bahwa saat ini di semua lokasi ada patroli dari pengampu wilayah serta Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)," tuturnya.