KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita, berpartisipasi dalam kompetisi memasak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Vaganza dengan menyajikan Spageti Bola Ikan Lele.
Menurutnya, menu-menu inovatif dan kekinian seperti ini dapat menjadi solusi bagi orangtua untuk merangsang selera makan anak-anak.
“Selain itu, menu tersebut dapat berfungsi sebagai upaya pencegahan stunting dan juga sebagai pilihan makan siang yang bergizi,” ujar Mbak Ita dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (26/8/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Mbak Ita di sela acara PHRI Vaganza dan Penutupan Pameran Industri Kreatif di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Kota Semarang, Minggu (25/8/2024). PHRI Vaganza kali ini menampilkan berbagai variasi makanan berbahan dasar ikan.
Baca juga: Variasi Olahan Daging Kurban, Warga Gunungkidul Serbu Penggilingan Daging
Dalam kesempatan tersebut, ia mengungkapkan bahwa inspirasinya dalam memasak berasal dari hobinya yang meliputi memasak dan urban farming.
Mbak Ita, yang dikenal aktif dalam urban farming, memanfaatkan hasil budi dayanya, seperti tomat, wortel, dan lele untuk menciptakan masakan kekinian yang sehat dan bergizi.
“Kombinasi spageti bolognese dengan bola-bola bakso dari ikan lele ini bukan hanya lezat, tapi juga bergizi. Bakso lele ini mengandung gizi melimpah, dan saya juga menambahkan sayuran seperti wortel. Untuk karbohidratnya, saya pakai spageti, atau masyarakat bisa mencoba mi yang terbuat dari sawi hijau atau bayam,” imbuhnya.
Selama acara PHRI Vaganza, Mbak Ita juga menyempatkan diri untuk melihat proses memasak para peserta kompetisi. Ia terkesan dengan kreativitas dan teknik plating yang ditampilkan.
Baca juga: Pentingnya Memilih Piring Tepat untuk Plating Menurut Koki
“Kreatif sekali melihat bagaimana ikan dimasak dan dipresentasikan dengan cantik. Apapun jenis ikannya, jika dimasak dengan baik dan plating menarik, pasti banyak yang tertarik mencicipinya,” katanya.
Melalui kegiatan tersebut, Mbak Ita berharap dapat menggali lebih banyak potensi kuliner di Jateng, terutama para juru masak hotel dan restoran.
“Saya melihat berbagai olahan ikan yang menarik, seperti ikan beong dari Magelang, Kali Progo, yang sangat unik. Masih banyak kekayaan kuliner di Jateng yang bisa digali lebih dalam,” tambahnya.
Ia juga berharap acara tersebut dapat mengajarkan masyarakat bahwa menu sehat dan bergizi bisa diolah dengan cara yang inovatif.
Baca juga: Alumni ITS Perkuat Kolaborasi dengan Pemerintah ldeat Gagasan Inovatif
Pada kesempatan yang sama, Chef Ifan dari Grandhika Hotel Semarang memperkenalkan Mangut Ikan Dorang, dengan kuah pedas manis bersantan yang merupakan ciri khas kota Semarang.
“Saya berharap PHRI Vaganza bisa menciptakan beragam kuliner baru yang lebih modern dengan plating yang cantik,” ujar Chef Ifan.
Sementara itu, Chef Chairul Anwar dari Hotel Metro Park View Kota Lama Semarang menunjukkan keahlian memasak Bandeng Pesmol, memadukan bumbu khas Sunda Jawa Barat (Jabar) dan teknik filet ikan.
Baca juga: Resep Ikan Filet Goreng Tepung, Hasilnya Gurih dan Renyah
“Dengan adanya cooking competition ini, kami berharap dapat mengangkat marwah kuliner Indonesia dan mendorong kolaborasi yang lebih baik antara chef di Semarang dan Jateng,” tutur Chef Anwar.
Chef Dwi Santoso dari Sunsetfalls Gardens and Resort Magelang juga tampil dengan menu Kakap Saos Jimbaran, memanfaatkan rempah yang khas.
“PHRI Vaganza ini membantu memperkenalkan hotel kami dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang olahan ikan di sini,” jelasnya,