KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mendistribusikan kebutuhan sandang dan pangan kepada masyarakat terdampak banjir di Ibu Kota Jawa Tengah (Jateng).
Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memastikan makanan yang didistribusikan ke masyarakat terdampak banjir memiliki gizi yang cukup.
"Semua makanan sehat, ada sayur mayur, telur, malah ada daging dan ayam. Jadi, kami lebih ke menu sehat. Hari ini dari Kementerian Sosial (Kemensos) juga menge-drop sayur mayur dan makanan sehat," jelasnya.
Dia mengatakan itu saat meninjau dan menyerahkan bantuan bahan makanan, selimut, dan susu di dapur umum Kecamatan Semarang Utara, Sabtu (16/3/2024).
Walkot yang akrab disapa Mbak Ita tersebut juga melihat proses memasak dan memastikan makanan yang diberikan kepada warga terdampak banjir terpenuhi gizinya.
Baca juga: Meski Banjir di Kota Semarang Mulai Surut, Pemkot Terus Aktifkan 28 Pompa di Sejumlah Titik
Dia menegaskan, makanan yang dibagikan adalah siap santap dan memperhatikan nilai gizi.
Mbak Ita juga membantu membungkus nasi bersama para relawan dan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kecamatan Semarang Utara.
"Tadi pagi saya sudah monitor di seluruh kecamatan yang tadi malam masih terendam banjir, yaitu di Pedurungan, Semarang Utara, Genuk, dan Gayamsari,” ujarnya dalam siaran pers.
Dia bersyukur banjir sudah berangsur surut meskipun masih ada beberapa titik yang menggenang cukup dalam.
Terkait penanganan pascabanjir, Mbak Ita menyebutkan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang akan melakukan inventarisasi dan mendirikan posko-posko kesehatan.
Baca juga: Banjir Kota Semarang Mulai Surut, Mbak Ita Dorong Maksimalkan Pompa Portabel
Sebab, kondisi pascabanjir diprediksi akan membawa banyak penyakit yang mulai dikeluhkan masyarakat, seperti diare, penyakit kulit, atau leptospirosis.
"Saya juga minta agar memobilisasi pemadam kebakaran (damkar) dan tangki air bersih, biasanya masyarakat butuh untuk menyemprot wilayah-wilayah terkena banjir," katanya.
Mbak Ita mengatakan, pihaknya juga akan segera menyuplai selimut hingga obat-obatan bagi masyarakat yang membutuhkan karena sampai saat ini posko masih menerima bantuan-bantuan.
Di sisi lain, Kemensos telah menyuplai sayur mayur ke Dapur Umum di Genuk dan Gayamsari serta Semarang Utara.
Selain itu, masyarakat juga telah mendirikan dapur umum mandiri di Bandarharjo.
Baca juga: Cerita Korban Banjir Semarang Bertahan Tanpa Listrik dan Kekurangan Air Selama 3 Hari
Kemudian, dapur umum induk dan posko logistik yang ada di Balai Kota Semarang masih menerima dan menyalurkan bantuan.
Saat ini, dapur umum hanya tinggal tiga kecamatan, yakni Genuk, Gayamsari, dan Semarang Utara.
"Semarang Utara kemungkinan petang ini sudah tutup dan beralih pendistribusian logistik bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan sahur warga," jelas Mbak ita.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang Heru Sukendar mengatakan, pihaknya telah membuka posko bantuan dan dapur umum induk sebagai pusat layanan bantuan korban banjir di Balai Kota Semarang.
Meski demikian, ada pula dapur umum dan posko kesehatan yang didirikan di setiap kecamatan terdampak.
Baca juga: Warga Cari Ikan Saat Banjir di Semarang, Dalam 2 Jam Bisa Dapat 3 Kilogram Ikan
"Sekarang di Semarang Utara, Pedurungan, Gayamsari, dan Genuk kan sudah dibuka Dapur Umum. Dari saran Bu Wali Kota untuk mempercepat penanganan banjir," ujarnya, Sabtu (16/3/2024).
Heru menyebutkan, posko di kecamatan-kecamatan tersebut akan mengirimkan logistik ke kelurahan dan warga yang terdampak secara langsung.
"Yang mengatur dan mengirim kebutuhan dan logistik masing-masing adalah dari kecamatan," katanya.
Dia juga mengatakan, hal yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah nasi bungkus.
“Kebutuhan lain, yakni sandang berupa baju pantas pakai dan selimut. Untuk balita juga membutuhkan popok bayi dan susu," jelasnya.
Sementara itu, Camat Semarang Utara Siwi Wahyuningsih mengatakan, pihaknya akan membagikan 2.500 pak nasi bungkus di Semarang Utara.
Baca juga: Sejarah Panjang Banjir Kepung Kota Semarang
"Dapur Umum Semarang Utara membuat 1.500 nasi bungkus. Yang 1.000 donasi dari masing-masing kelurahan di Semarang Utara dan dapur umum induk Balai Kota Semarang," sebutnya.
Siwi menyebutkan, ada sembilan kelurahan di Kecamatan Semarang Utara, tetapi terdapat lima kelurahan yang terdampak banjir pada Kamis (14/3/2024) lalu.
"Sekarang tinggal dua kelurahan yang masih tergenang, yakni di Bandarharjo dan Tanjungmas. Turunnya (genangan) signifikan dan cepat," paparnya.