KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan bahwa target penerima Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kota Semarang adalah sebanyak 202.956 anak dengan rentang usia 0-7 Tahun.
Dengan demikian, Mbak Ita, panggilan akrabnya, berencana untuk melaksanakan Sub PIN Polio dalam dua tahap. Tahap pertama dijadwalkan berlangsung pada tanggal 15 – 21 Januari 2024, sementara tahap kedua akan dilaksanakan pada tanggal 19 – 25 Februari 2024.
"Kami menyampaikan bahwa Kota Semarang siap menyukseskan Sub PIN Polio untuk memutus rantai penularan penyakit polio dan meningkatkan kekebalan anak terhadap polio secara cepat dan merata di Kota Semarang,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (18/1/2024).
Baca juga: Vaksinasi Polio di Banyuwangi Capai 63 Persen dari Target 174.237 Anak
Untuk diketahui, pelaksanaan Sub PIN Polio di Kota Semarang pertama kali dilakukan oleh Mbak Ita di Kawasan Graha Padma, Semarang Barat.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk mendukung terwujudnya generasi emas bebas polio atau lumpuh layu.
Selain itu, Pemkot Semarang juga melakukan penguatan edukasi dengan menggerakkan promotor kesehatan di setiap puskesmas untuk meyakinkan masyarakat tentang pentingnya pelaksanaan imunisasi Sub PIN Polio.
Harapannya adalah tidak ada lagi kasus Polio di Indonesia, khususnya di Kota Semarang, sehingga generasi emas dan berkualitas dapat terwujud.
Baca juga: Siapkan Vaksin Polio untuk 202.000 Anak, Mbak Ita: Demi Generasi Emas Bebas Lumpuh Layu
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Semarang Hakam mengatakan bahwa Pemkot Semarang menargetkan capaian Sub PIN Polio 100 persen dari total sasaran yang telah ditetapkan.
Namun, ia mengakui bahwa selalu ada kendala dan tantangan dalam pelaksanaan imunisasi.
"Tantangan tersebut kami sikapi dengan melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat dan menggandeng lintas sektoral, termasuk tokoh-tokoh masyarakat yang paling dipercaya untuk melakukan pendekatan. Jadi prinsipnya kami akan bekerja semaksimal mungkin agar seluruh sasaran tercapai 100 persen,” imbuh Hakam di kantornya, Rabu (17/1/2024).
Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) setelah ditemukan kasus Polio di Klaten dan Madura.
Baca juga: Soal Kecelakaan Gaya Baru Malam Selatan, Bupati Klaten: Kami Akan Mengasesmen
Sebagai respons atas penetapan KLB tersebut, Kemenkes segera melakukan imunisasi Sub PIN Polio secara serentak di kedua wilayah tersebut.
Adapun pelaksanaan imunisasi Sub PIN Polio di Kabupaten Sleman dimulai pada Senin (15/1/2024).
Hakam menjelaskan bahwa Sub PIN Polio dapat diakses di 38 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Kota Semarang, termasuk pos pelayanan terpadu (posyandu), sekolah dasar (SD) atau madrasah ibtidaiyah (MI) sederajat, dan taman kanak-kanak (TK) atau pendidikan anak usia dini (PAUD).
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa setiap anak akan mendapatkan dua tetes vaksin polio jenis Novel Oral Polio Vaccine Tipe (2nOPV2) tanpa memandang status imunisasi anak sebelumnya.
Baca juga: Kemenkes Gelar Imunisasi Polio Serentak di Jateng dan Jatim Pekan Ini
"Artinya, anak yang sudah pernah mendapatkan imunisasi Polio sebelumnya tetap wajib mengikuti Sub PIN polio saat ini, karena vaksin polio imunisasi rutin yang sudah diberikan sebelumnya untuk pencegahan virus polio tipe 1 dan 3," ucap Hakam.
Sementara itu, lanjutnya, Sub PIN Polio saat ini menggunakan jenis vaksin nOPV2 untuk mencegah polio akibat virus polio tipe 2, sesuai dengan jenis virus polio yang ditemukan di Klaten dan Pamekasan Madura.