KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berhasil menerima dana Program Pembangunan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( Kementerian PUPR) untuk tahun 2024 senilai Rp 5 miliar.
Hal tersebut terjadi karena Pemkot Semarang dinilai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berhasil melakukan pelestarian berkelanjutan cagar budaya di Kota Semarang.
Kementerian PUPR menilai Pelestarian Berkelanjutan Cagar Budaya di Semarang telah mampu meningkatkan permukiman perkotaan, pertumbuhan ekonomi lokal, dan ketangguhan sosial.
Atas capaian Kota Semarang tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan penghargaan kepada Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti di acara Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia (HHD-HKD) 2023 di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (30/10/2023).
"Penghargaan ini sebagai hasil komitmen dan konsisten Pemkot Semarang dalam meningkatkan investasi ekonomi pusaka dan olah design melalui adaptive reuse bangunan cagar budaya sebagai bentuk pelestarian cagar budaya di Semarang," kata Walkot yang akrab disapa Mba Ita dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (31/10/2023).
Baca juga: Pemkot Semarang Bantu Sewa Rusun dan Pendidikan Anak Budiono Eks Pemain PSIS yang Sakit-sakitan
Pada kesempatan itu, Mba Ita menyampaikan sejumlah kendala yang dihadapi Pemkot Semarang dalam Pelestarian Berkelanjutan Cagar Budaya di Kota Semarang. Salah satunya terkait kepemilikan bangunan atau kepemilikan usaha di kawasan Kota Lama Semarang.
"Tentu tidak mudah dan banyak tantangannya. Kami sudah mengedukasi masyarakat, namun tidak memungkiri masih banyak masyarakat, terutama pemilik bangunan yang belum merelakan akses jalanannya ditutup untuk kendaraan. Hal ini sudah kami tangani dan setiap weekend beberapa jalan sudah bisa ditutup untuk beberapa jam," jelas Mba Ita.
Untuk itu, Mba Ita berkomitmen terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya melestarikan bangunan cagar budaya di Semarang.
Sementara itu, Menteri Basuki menyampaikan apresiasinya untuk Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah berkomitmen untuk melestarikan kota berkelanjutan dan meningkatkan manajemen tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, dan recycle (TPS-3R).
Baca juga: Sempat Diguyur Hujan, 17 Wilayah di Semarang Masih Kekurangan Air Bersih
Sebagai informasi, dalam ajang tersebut, Kementerian PUPR mengkategorikan dua penghargaan, yakni Pelestarian Berkelanjutan dan Capaian Optimalisasi Kinerja TPS-3R.
Penilaian apresiasi cagar budaya tersebut diberikan kepada 15 kabupaten/kota yang berkomitmen dalam pelestarian kota pusaka.
Sebanyak 15 kabupaten/kota ini telah melalui proses penilaian yang meliputi tata kelola dan kelembagaan, olah desain, informasi, edukasi, dan promosi, ekonomi pusaka, dan pengembangan kehidupan kebudayaan.
"Saya kira penerapan manajemen TPS-3R di sejumlah wilayah sudah cukup baik. Apresiasi ini saya berikan melalui dukungan program pembangunan di Cipta Karya untuk tahun 2024," kata Basuki.