KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui beberapa organisasi perangkat daerah (OPD), seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim), Palang Merah Indonesia ( PMI), dan Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM), terus mendistribusikan air bersih ke sejumlah daerah yang terdampak kekeringan akibat El Nino.
Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu bahkan menegaskan, Pemkot Semarang telah menyediakan armada yang selalu siap untuk mendistribusikan air bersih.
"Setiap harinya terdapat 10 armada, 3 armada dari Dinas PU, 2 armada dari Disperkim, 4 dari PDAM, dan 1 armada dari PMI. Jumlah tersebut sangatlah memadai sehingga Insya Allah tidak ada kendala dalam hal pendistribusian air bersih," tegas wanita yang akrab disapa Mbak Ita tersebut melalui keterangan persnya, Jumat (30/10/2023).
Ia menjelaskan, distribusi air bersih dilakukan secara kolaboratif oleh Dinas PU, Disperkim, PDAM, dan PMI. Jika terdapat permintaan, OPD-OPD tersebut langsung terjun membantu.
Baca juga: Pemkot Semarang Bantu Sewa Rusun dan Pendidikan Anak Budiono Eks Pemain PSIS yang Sakit-sakitan
Kepala Markas PMI Kota Semarang Mugiyanto mengatakan, sejak akhir Juli 2023, PMI rutin menyalurkan air bersih ke daerah-daerah terdampak kekeringan.
"Total sampai dengan saat ini sebanyak 135 tangki air telah kita distribusikan kepada masyarakat. Kita fokus di empat wilayah di Kota Semarang yang paling besar terdampak kekeringan, yakni Kecamatan Banyumanik, Kecamatan Tembalang, Kecamatan Mijen dan Kecamatan Ngaliyan," terang Mugiyanto.
Ia menilai, distribusi air bersih yang dilakukan PMI didasari karena alasan kemanusiaan. Daerah tujuan distribusinya bahkan masuk hingga wilayah perbatasan Semarang dan Ungaran.
"Untuk mobil operasional yang dimiliki PMI sebanyak 1 unit mobil tangki, untuk pelayanan 1 hari bisa 3 kali menyesuaikan permintaan dari masyarakat," tuturnya.
Sebagai informasi, dalam seminggu terakhir atau hingga Selasa (31/10/2023) besok, PMI telah mendistribusikan air ke daerah-daerah yang membutuhkan, seperti Kelurahan Jangli, Tandang, Meteseh, Gondoriyo, dan Kedungpane, dengan kapasitas tangki masing-masing 5.000 liter.
Baca juga: Wujudkan Generasi Emas 2045, Pemkot Semarang Perbanyak Sekolah Swasta Gratis