KOMPAS.com - Warga di sekitar Jalan Hasanudin, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, mengaku senang karena akses jalan akhirnya dibangun dengan konstruksi beton.
Sebelumnya, warga sekitar mengeluhkan jalan rusak tergenang banjir. Bahkan, selama bertahun-tahun, jalan ini tidak tersentuh pembangunan skala besar.
Selama ini, konstruksi jalan pun masih menggunakan model paving. Akibatnya, ketika dilewati kendaraan besar, jalan mudah rusak dan bergelombang.
Selain pembangunan jalan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang juga membangun drainase jalan di sana.
Warga pun berharap agar pembangunan Jalan Hasanudin bisa dipercepat. Sebab, jalan ini merupakan akses utama menuju perkotaan.
Baca juga: Cegah Kebakaran, Pemkot Semarang Perketat SOP Keluar-Masuk TPA Jatibarang
Salah satu warga sekitar, Erika Ariyani, mengaku bersyukur Jalan Hasanudin akhirnya diperbaiki. Meski demikian, ia merasa bahwa proses pembangunan sedikit mengganggu aktivitas warga. Oleh karenanya, dia berharap pembangunan jalan bisa dipercepat.
“Senang kalau jalan ini bisa dibangun dengan konstruksi beton. Apalagi drainase jalan juga diperbaiki. Tetapi ya kalau bisa dipercepat, biar akses normal tidak terganggu,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Jumat (20/10/2023).
Sementara itu, Dian Amelia, warga Kelurahan Purwosari, Kecamatan Smearang Utara menerangkan, pembangunan jalan dan drainase ini adalah langkah yang tepat untuk mencegah munculnya banjir dan genangan air.
“Selain jalannya lebih mulus, pembangunan ini membuat saya tidak khawatir dengan banjir saat hujan,” katanya.
Baca juga: Soal Kampung Mati yang Viral di Medsos, Pemkot Semarang Beri Penjelasan
Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Joko Santoso pun mengapresiasi kinerja Pemkot Semarang yang terus memperbaiki infrastruktur, baik jalan maupun drainase.
Joko mengatakan, peningkatan infrastruktur ini mulai terlihat di Jalan Hasanudin. Ruas jalan kewenangan kota di kawasan Semarang Utara ini sedang masuk tahap pembangunan dengan konstruksi beton.
Politisi Partai Gerindra itu mengatakan, fokus perhatian Pemkot Semarang di bawah kepemimpinan Wali Kota (Walkot) Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita mulai menonjol, khususnya dalam hal percepatan pembangunan infrastruktur.
"Memang di daerah Semarang Utara rawan banjir karena tiap tahun muka tanah mengalami penurunan. Ini juga menjadi perhatian Pemkot Semarang," katanya.
Baca juga: Pemkot Semarang Gelar Pak Rahman untuk Atasi Inflasi, Mbak Ita: Diharapkan Dapat Bantu Masyarakat
Meski begitu, dia mendorong Pemkot Semarang untuk meluaskan jangkauan perbaikan sarana dan prasarana (sarpras), termasuk pematangan anggaran yang perlu didukung secara maksimal.
"Memang bertahap fokusnya. Kami dorong agar dilakukan secara bersamaan. Pembangunan itu tidak hanya satu jalur, tetapi juga skala besar," ujarnya.
Di samping itu, Joko juga memuji Pemkot Semarang yang tanggap dalam merespons aduan jalan rusak dari masyarakat.
Ia mencontohkan perbaikan serta konstruksi di ruas Jalan MT Haryono yang bergelombang karena akar pohon.
"Cukup bagus dan progresif, ketika melihat jalan rusak seperti di Jalan Mataram (Jalan MT Haryono) itu sudah diperbaiki. Kemarin konturnya bergelombang karena akar-akar pohonnya," ujarnya.
Sebagai legislator, Joko berharap, Pemkot Semarang selalu terbuka menerima masukan dan saran dari masyarakat.
"Pembangunan bisa dilakukan secara baik apabila melibatkan rakyat. Kepada masyarakat, mohon bisa menggunakan jalan sebaik-baiknya sesuai dengan fungsi dan mari dirawat bersama-sama," tuturnya.