KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta camat dan lurah di wilayah Kota Semarang melakukan pendataan dan memetakan lahan kering di wilayah masing-masing.
“Pak Lurah dan Camat kami minta untuk mendata dan membuat surat imbauan di wilayahnya yang memiliki lahan kosong agar dilakukan pembersihan,” ujarnya.
Dia mengatakan itu usai memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Kewaspadaan Wilayah Terhadap Bencana Kebakaran di Situation Room komplek Balai Kota Semarang, Senin (9/10/2023).
Walkot yang akrab disapa Mbak Ita itu mengatakan, pemetaan tersebut untuk mengantisipasi persoalan kebakaran lahan kosong dengan segera melakukan pembersihan.
“Maksudnya, kalau lahan terbebas dari alang-alang kering, harapannya terhindar dari ancaman kebakaran,” ujarnya dalam siaran pers.
Baca juga: Dukung Perkembangan Anak, Semarang Punya Kampung Sehat Ramah Anak
Pasalnya, Kota Semarang memiliki banyak kasus kebakaran yang terjadi pada lahan kering.
Data Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang menunjukkan, dari 138 kebakaran yang terjadi, sebagian besar adalah lahan kosong.
Mbak Ita mengakui, ratusan kasus kebakaran yang terjadi di Kota Semarang pada kemarau 2023 menyulitkan petugas Damkar, terlebih jika beberapa kasus kebakaran terjadi dalam waktu bersamaan.
Salah satu contohnya adalah kebakaran di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Jatibarang membuat para petugas damkar harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk segera menuntaskan masalah itu.
Hal itu akan bertambah buruk jika ada kasus kebakaran di waktu yang sama karena akan membuat konsentrasi memadamkan TPA Jatibarang menjadi terhambat.
“Sebetulnya El Nino ini salah satu dampaknya adalah masalah kebakaran. Ketika sedang ada pemadaman kebakaran di TPA Jatibarang, tetapi pada saat bersamaan ada kebakaran, misal di Genuk, Wonosari, dan tadi malam di sekitar area The Park Mall, tentu akan menyulitkan,” katanya.
Mbak Ita menyebutkan, kasus kebakaran yang diakibatkan alang-alang tersebut membuat upaya pemadaman serentak karena waktunya bersamaan.
“Itu tentu sangat menyulitkan petugas pemadam,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk melakukan penanganan kebakaran di lahan kering.
Selain itu, Mbak Ita juga meminta Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perhutani) juga ikut melakukan pemetaan lahan-lahan kering di wilayah yang dikelolanya.