KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memaparkan dua inovasi unggulan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang saat menghadiri hari kedua acara Innovative Government Award (IGA) 2023 di Situation Room, Balai Kota Semarang, Selasa (26/9/2023).
Ia menjelaskan, inovasi unggulan non digital Kota Semarang adalah Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman).
“Jadi kegiatan ini adalah intervensi terhadap bahan-bahan kebutuhan pokok masyarakat. Bagaimana kita berkolaborasi agar Pak Rahman ini bisa mendukung kebutuhan masyarakat di tengah perubahan iklim seperti El Nino yang tidak menentu,” ujar wanita yang akrab disapa Mbak Ita itu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (29/9/2023).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, inovasi unggulan lainnya yang diusung Pemkot Semarang adalah aplikasi Sistem Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak Kota Semarang (Teman Bunda).
Baca juga: Cara Melihat Aplikasi yang Baru Saja Dihapus di HP Android dan iPhone
Teman Bunda, kata Mbak Ita, merupakan aplikasi pemantauan kesehatan komprehensif dan terintegrasi sepanjang perjalanan dari kehamilan hingga kelahiran bayi yang bertujuan mendekatkan akses layanan kesehatan.
Dengan kemudahan akses layanan kesehatan, aplikasi tersebut diklaim mampu mendukung percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kota Semarang.
“Ini pengembangan dari program Sayangi Dampingi Ibu Anak Kota Semarang (Sanpiisan) lalu diintegrasikan lewat aplikasi Teman Bunda agar masyarakat lebih mudah mengaksesnya. Alhamdulillah dari tingkat provinsi, nasional, dan saat ini kami sedang dalam proses kurasi penilaian untuk mewakili Indonesia di kompetisi International United Nations Public Service Awards (UNPSA) 2024 dan Guangzhou Urban Innovation 2023,” jelas Mbak Ita.
Baca juga: Indonesia Trading House Guangzhou Jadi Sarana UMKM Tembus Pasar China
Dua inovasi tersebut merupakan bagian dari pengembangan inovasi yang digagas Mbak untuk menuntaskan program prioritas pembangunan Pemkot Semarang, yakni pengendalian inflasi dan penurunan angka kematian ibu dan anak.
“Inflasi kami Alhamdulillah selalu di bawah rata-rata target nasional dan provinsi. Angka inflasi ini yang menjadikan bagaimana kami berinovasi. Karena kami tahu inflasi ini menjadi tolak ukur program-program tahun 2023-2024. Prevalensi stunting menurut SSGI kita berada di angka 10,40,” tutur Mbak Ita.
Untuk diketahui, IGA adalah kompetisi inovasi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Baca juga: Kemendagri Evaluasi Setahun Kinerja Heru Budi, Isu Kesehatan dan Kemiskinan Jadi Sorotan
Kompetisi tersebut bertujuan untuk mendorong pemerintah daerah (pemda) dalam meningkatkan inovasi, terutama dalam hal pelayanan terhadap masyarakat, menerapkan good governance, dan melibatkan masyarakat dalam proses inovasi.
“Tentunya bagi kami penghargaan, suatu reward, itu merupakan satu semangat. Tapi yang utama bagaimana kami bisa melayani masyarakat dan menjadikan masyarakat sejahtera dan Semarang semakin hebat,” ujar Mbak Ita.