KOMPAS.com – Pada masa pandemi Covid-19 ini, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau yang biasa disapa Hendi, mendorong warga untuk saling menolong dan menopang melalui program Lumbung Kelurahan.
“Kita semua satu kesatuan. Jika yang satu sakit, yang lain juga ikut merasakan. Melalui program Lumbung Kelurahan, kami mengajak warga yang mampu untuk menyedekahkan dan meng-cover kebutuhan tetangga terdekatnya,” kata Hendi, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Lumbung kelurahan adalah fasilitas bagi warga yang mampu untuk membantu warga lainnya yang kurang mampu dalam mencukupi pangan sehari-hari selama pandemi Covid-19.
Hal tersebut dikatakan Hendi, saat menyerahkan bantuan 2.000 Alat Pelindung Diri (APD) kepada tujuh rumah sakit lini satu, dua, dan tiga, di kantornya, Senin (13/4/2020).
Ketujuh rumah sakit yang menerima bantuan tersebut antara lain Rumah Sakit ( RS) KRMT Wongsonegoro, RS Tentara Bhakti Wira Tamtama, RS Bhayangkara, RS Panti Wilasa, RS Roemani, RS Nasional Diponegoro, dan RS William Booth.
Baca juga: Wali Kota Hendi: Semarang Siap Bertahan di Tengah Pandemi Virus Corona
Selain 2.000 APD, Hendi juga menyerahkan 10.000 masker bedah, 20.000 sarung tangan, dan 14 safety box.
Bantuan tersebut diberikan dalam rangka penanggulangan wabah coronavirus disease 2019 (Covid-19).
Hendi berharap, bantuan APD dari Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, donatur, serta pihak swasta tersebut, mampu melindungi tenaga medis yang menjadi garda terdepan penanganan pasien Covid-19.
“Bantuan ini adalah putaran pertama yang harapannya dapat dimanfaatkan terlebih dahulu sambil menunggu APD pesanan dari Dinas Kesehatan,” kata Hendi.
Baca juga: Gandeng BLK, Pemkot Semarang Produksi APD 100 Buah Per Hari
Ke depannya, lanjut Hendi, kebutuhan APD dan keperluan medis akan dipenuhi melalui pemesanan di tingkat pusat, dan produksi APD di Balai Latihan Kerja (BLK), perusahaan garmen, dan produksi para pengusaha seperti Anne Avantie.
Pada kesempatan tersebut, Hendi menyampaikan terima kasih kepada seluruh tenaga medis, sekaligus memberi dukungan dan doa agar diberi kesehatan, kekuatan, dan kesabaran dalam menjalankan tugas.
Sementara itu, disinggung mengenai grafik penanganan Covid-19 di Kota Semarang, Hendi mengatakan kenaikan pasien positif Covid-19 yang sembuh cukup pesat. Namun, secara umum rentetan di belakangnya masih banyak.
“Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masuk dan dinyatakan positif masih tinggi. Saya minta warga Kota Semarang jangan hanya melihat angka kesembuhannya, kemudian banyak berinteraksi di luar. Tetap stay at home, kalau harus keluar rumah jangan lupa pakai masker,” kata Hendi.