KOMPAS.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi melalui surat edaran bernomor B/1395/440/III/2020 menyatakan bahwa Kota Semarang meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan virus corona.
Hendi (sapaan akrab Wali Kota Semarang) meminta semua pihak, mulai jajaran pemerintah, BUMN/BUMD, sekolah, perhotelan, hingga mal untuk mengambil langkah aktif mencegah penularan virus corona.
Langkah itu antara lain seperti melakukan sosialisasi dan edukasi pencegahan virus corona, menyiapkan alat deteksi suhu tubuh (thermo gun), antiseptik, dan masker bagi yang sakit.
Langkah antisipasi lain adalah seperti menunda kegiatan yang mendatangkan banyak peserta, membuat posko informasi terpadu, dan meliburkan sekolah, mulai TK hingga SMP dari Senin-Minggu, 16-29 Maret 2020.
Baca juga: Hadapi Penyebaran Virus Corona, Pemkot Semarang Fokus Datangkan Wisatawan Lokal
Selain itu, Hendi mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang juga membentuk satuan atau gugus tugas yang dikomandoi Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
“Gugus tugas akan bergerak cepat mengantisipasi penyebaran dan pos informasi Covid-19,” kata Wali Kota Semarang dalam keterangan tertulis saat Konferensi Pers Pencegahan Virus Corona di Ruang Lokakrida Balaikota Semarang, Minggu (15/3/2020).
Antisipasi, imbuh dia, salah satunya dilakukan dengan melacak setiap pasien positif virus corona untuk diteliti dampaknya di Kota Semarang.
“Termasuk mengidentifikasi dan mendata warga Kota Semarang yang punya histori perjalanan ke luar negeri atau wilayah lain yang terjangkit dalam kurun waktu 2 minggu ini,” ujar Hendi.
Baca juga: Macet Jadi Masalah Baru Kota Semarang, Hendi Minta Bantuan Ganjar
Pihaknya juga mengupayakan bisa menyiapkan anggaran tak terduga Rp 5 miliar, di samping anggaran penyediaan antiseptik Dinas Kesehatan.
“Dana itu akan digunakan untuk membeli beberapa perlengkapan dan obat untuk pencegahan Covid-19, menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan,” imbuh Hendi.
Pemkot Semarang juga membersihkan fasilitas umum seperti BRT Trans Semarang, mesin ATM, dan finger print. Meja, kursi, dan alat permainan turut serta dibersihkan.
Telah disepakati pula bantuan dari tenaga keamanan TNI-Polri untuk membantu kegiatan sterilisasi wilayah.
Baca juga: Pilwalkot Semarang 2020, Empat Partai Nyatakan Dukung Hendi-Ita
Sementara itu, Pemkot Semarang sudah memiliki kebijakan untuk kapal pesiar yang ingin bersandar di Semarang. Sama seperti Viking Sun, kebijakannya yakni tidak boleh bersandar.
Namun saat kapal pesiar Albatros hendak bersandar, rapat diambil alih Sekda Provinsi Jawa Tengah.
“Albatros belum sampai, tiba–tiba Columbus bersandar. Kemudian kebijakan rapatnya menerima, walaupun saya sudah memberi masukan,” kata Hendi.
Meski demikian, ia menyatakan bahwa hal itu bukan forum untuk saling menyalahkan. Dirinya juga sudah menelepon Sekda dan meminta tidak memaksakan kehadiran 24 kapal pesiar yang hendak bersandar.
“Sudah ditolak saja dari jauh hari, sudah kami tegaskan,” kata Hendrar Prihadi.