KOMPAS.com - Wali kota Semarang Hendrar Prihadi membeberkan strateginya dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia ( IPM) Kota Semarang dari 77,58 pada 2011, menjadi 82.72 pada 2018.
"Dahulu (2010) IPM Kota Semarang ada di bawah Kota Surakarta dan Salatiga, tapi sekarang Semarang memimpin di tingkat nasional dan berada di atas Kota Surabaya dan Bandung, " ujar Hendrar saat menerima kunjungan rombongan Kemeterian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Balai Kota Semarang, Selasa (23/7/2019).
Dalam keterangan tertulisnya, wali kota yang akrab disapa Hendi ini menjelaskan merangkul anak-anak muda untuk bergerak bersama membangun Kota Semarang adalah kunci keberhasilan menaikan IPM.
“Mereka kemudian dirangkul dan diberi tanggung jawab besar untuk ikut terlibat, mengawasi, menjalankan langsung, memberi kritik saran membangun serta mempromosikan Kota Semarang seluas-luasnya melalui media sosial,” ungkap Hendi.
Baca juga: Perencanaan Kawasan dan Lingkungan, Jadi Kunci Wali Kota Hendi Bangun Semarang
Diakui wali kota, di awal kepemimpinannya, ia sempat menemukan adanya sikap acuh dan kurang bangga dari anak muda Kota Semarang.
Namun, dengan pendekatan perlahan-lahan kepada kaum muda dan milenial kemudian membuat mereka berubah. Berbagai kegiatan online dan offline terus didorong agar anak-anak muda mau ikut berperan.
"Kami buka kanal dan kran komunikasi melalui media sosial maupun Lapor Hendi. Pertemuan komunitas, fasilitasi Semarang Digital Creative, Program Indonesia Pintar (PIP), pelatihan gratis, dan co-working space lengkap dengan berbagai fasilitas sarana prasarana pendukung,” papar Hendi.
Tak hanya pendekatan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berkomitmen pula memenuhi hak atau kebutuhan atas anak dan generasi muda. Hal ini terlihat dari gratisnya semua kebutuhan mulai lahir hingga meninggal di Kota Semarang.
Baca juga: Wali Kota Hendi Harap Swasta Bisa Ikut Bangun Olahraga Semarang
Hasilnya, semua pemuda mau bergerak hingga lahir gerakan Semarang Obah yang diinisiasi anak muda Kota Semarang sebagai langkah nyata berpartisipasi dalam pembangunan.
Banyak dari mereka yang kemudian menyalurkan ide kreatif, tenaga hingga berwirausaha menggarap potensi Kota Semarang. Karenanya, saat ini banyak lahir Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang digarap langsung anak-anak muda Kota Semarang.