KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menginginkan agar Pasar Tambak Lorok tidak hanya menjadi pasar ikan, tetapi juga bisa pusat wisata kuliner ikan laut.
“Dengan konsep itu maka tidak hanya hasil tangkapan ikannya saja yang laku, tetapi juga bisa ada tambahan penghasilan dari memasak ikan," ujar Wali Kota Semarang yang akrab di sapa hendi ini saat meresmikan pembangunan Pasar Tambak Lorok Senin (25/3/2019).
Hal itu, lkata Hendi, sama dengan beberapa pasar ikan di luar negeri yang telah mengadosi konsep wisata tersebut. Dengan demikian wisatawan yang ingin menyantap kuliner ikan laut bisa memilih sendiri ikan segarnya.
Lagi pula, lanjut dia, upaya revitalisasi pasar rakyat di Semarang Utara itu, menjadi bagian dari dukungan kepada Presiden Jokowi untuk mewujudkan adanya Kampung Wisata Bahari Tambak Lorok.
Di sisi lain Hendi bercerita jika pembangunan Pasar Tambak Lorok tidak terlepas dari perhatian dan dukungan Presiden Jokowi bersama pemerintah pusat.
"Pembangunan pasar ini awalnya sulit diwujudkan. Saya lalu bilang ke Pak Jokowi, kalau anggaran pembangunan daerah tidak masuk, anggaran pembangunan pusat juga tidak masuk, karena tanahnya milik Pelindo,” ungkap Hendi.
Namun dirinya menegaskan, berkat perhatian Presiden Jokowi yang membuka ruang diskusi dengan Dirut Pelindo, akhirnya ada wilayah seluas 60 hektar pada 2016 yang diserahkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk pembangunan.
Tak hanya itu, beberapa infastruktur pembangunan kawasan Kampung Bahari Tambak Lorok juga menggunakan APBN melalui Kementerian PUPR.
Hendi pun memastikan bahwa seluruh fasilitas yang telah selesai dibangun dipergunakan untuk meningkatkan perekonomian warga Tambak Lorok.
Ia memaparkan jika sesuai amanah Presiden Jokowi, pedagang yang masuk ke pasar baru tersebut pun tidak dikenakan biaya sepeser pun, alias gratis.
Adapun Pasar Tambak Lorok yang berada di kawasan Kampung Bahari Tambak Lorok itu sendiri terdiri dari 65 kios dan 72 los yang terbagi dalam dua lantai.
Lantai satu diperuntukkan bagi pedagang ikan basah, ikan kering dan daging. Sementara itu, lantai dua untuk pedagang rempah-rempah dan sayuran.
Tak hanya itu, untuk melengkapi bangunan pasar yang baru tersebut, juga dibangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), sehingga suasana pasar tetap bersih dan tidak bau amis.
Namun meski telah dilengkapi instalasi pengolahan air limbah, Hendi berpesan kepada para pedagang pasar untuk turut menjaga kebersihan.
“Mohon diupayakan pasar tetap bersih, meskipun itu sampah temannya tolong diambil lalu dimasukkan ke tempat sampah. Jika bisa seperti itu, Insya Allah 2 – 3 tahun ke depan wilayah ini akan moncer, rejeki semakin banyak”, pungkas Hendi.
Salah seorang warga, Sukijah mengungkapkan bahwa ia bersama pedagang yang lain merasa puas
“Senang karena tidak membayar, bagus tempatnya tidak kehujanan dan tidak kepanasan”, ungkapnya.
Warga dan pedagang pun menyatakan siap untuk menjaga dan merawat bersama Pasar Tambak Lorok.