KOMPAS.com - Berbagai layanan kesehatan dalam bentuk digital semakin banyak dirasakan masyarakat Kota Semarang. Pengembangan layanan sistem online ini membuat Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menjadi sosok yang inspiratif bagi Kementerian Kesehatan.
Salah satu contoh layanan kesehatan yang dirasakan warga adalah mensinergikan layanan Rumah Sakit dalam sebuah big data.
Bentuk konkrit dari sinergi tersebut adalah mengenai data ketersediaan kamar untuk rawat inap dari seluruh Rumah Sakit Umum (RSU) di Kota Semarang.
Lewat sistem sinergi itu, masyarakat bisa melihat secara menyeluruh layanan rawat inap yang masih tersedia di Kota Semarang.
Adapun pengembangan layanan kesehatan lain yang diinisiasi Hendrar adalah layanan gawat darurat 'Ambulance Hebat Si Cepat' melalui sambungan call center 112. Layanan ini pun dinilai mampu memperpanjang harapan hidup masyarakat di Kota Semarang.
Berbagai inovasi layanan kesehatan di Kota Semarang itu kemudian mendapat apresiasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Sekretaris Direktorat Jendral (Sesditjen) Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Agus Hadian Rahim menyebutkan jika Kota Semarang berhasil menjawab tantangan pelayanan kesehatan di era disrupsi terknologi
"Apa yang terjadi di Kota Semarang mendorong kita masuk dalam era disrupsi yang menganggu keberadaan lama dan memunculkan perubahaan. Maka inovasi pelayanan menjadi penting, baik itu yang bersifat pelayanan, maupun sistem Monitoring dan Evaluasi (Monev)," ucap Agus dalam kegiatan Rakornas Kementrian Kesehatan RI di ICE BSD Tangerang, Rabu (13/2/2019).
Sementara itu, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi menegaskan, berbagai inovasi dalam pelayanan kesehatan adalah bagian dari dua hal prioritas yang harus ditingkatkan selama masa kepemimpianya. Satu hal perioritas lain adalah pendidikan.
Bukan tanpa sebab Hendi memprioritaskan kesehatan selama masa kepemimpinannya. Ini karena ia menyakini warga Semarang yang sehat adalah dasar dari pembangunan.
"Khusus kesehatan, saya meyakini jika masyarakatnya tidak sehat, maka jangankan diminta ikut berpartisipasi dalam pembangunan kota, untuk mengurusi dirinya sendiri pun akan kesulitan," tegas Hendi.