KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memastikan bahwa perbaikan Jalan Tanjungsari akan segera dilakukan. Menurutnya keluhan rusaknya Jalan Tanjungsari sudah masuk sistem Lapor Hendi dan direspon pada 17 Oktober 2018 lalu.
“Untuk perbaikan jalan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sudah menggelontorkan anggaran Rp 2,5 miliar untuk pembuatan saluran dan betonisasi jalan sepanjang 700 meter,” ujar Hendi, panggilan akrab Wali Kota Semarang saat mengecek langsung kondisi Jalan Tanjungsari Raya, Pedurungan Lor, Jumat(1/2/2019) pagi.
Kedatangan Hendi ke sana adalah sebagai respon terhadap viralnya kondisi Jalan Tanjungsari Raya, Pedurungan Lor yang rusak beberapa hari terakhir.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Pedurungan, Toebagus Winardi yang hadir dalam kunjungan Wali Kota Semarang tersebut mengatakan, Jalan Tanjungsari memang sering mengalami kerusakan.
Ini karena tidak adanya saluran air serta tonase berlebihan dari dumptruck yang mengakibatkan aspal terkelupas.
Baca juga: Keluhan Warga Semarang di Sistem "Lapor Hendi" Dipastikan Ditangani
Makanya pada tahap awal perbaikan, Hendi menjelaskan akan dimulai dengan pengerjaan saluran terlebih dahulu baru berlanjut ke perbaikan jalan.
“Pertanyaannya kapan (Dinas PU) mau mulai? Tanggal 5 Februari setelah Imlek atau masih nunggu Cap Go Meh-nya?’’ tanya Hendi.
Mendengar pertanyaan tersebut, Kepala Dinas PU memastikan untuk memulai pekerjaan perbaikan usai hari raya Imlek.
Lebih lanjut, Hendi menegaskan Pemkot Semarang melalui Dinas PU terus berusaha agar seluruh jalan di Kota Semarang dapat mencapai kondisi yang terbaik.
Komitmen itu terlihat dari data statistik persentase kondisi jalan di Kota Semarang yang terus meningkat.
“Pada 2011 hanya 46 persen jalan di Kota Semarang yang baik, sementara pada 2017 sudah 88,7 persen. Sisanya, akan terus dikejar dengan pembetonan, agar kualitas jalan benar-benar baik dan tidak rusak berulang,” kata dia.
Tak hanya menjawab masalah jalan, dalam tinjauannya di Pedurungan Lor Hendi menyelesaikan pula permasalahan Pasar Krempyeng. Pasar ini dinilai menghambat arus lalu lintas dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
Untuk itu, Hendi meminta Asisten Administrasi Perekonomian, Pembangunan dan Kesra untuk segera bergerak bersama Satpol, Dinas Perdagangan, dan Kecamatan Pedurungan.
Mereka bergerak untuk dapat memindahkan lokasi Pasar Krempyeng menuju area fasilitas umum yang ada sehingga memberikan kenyamanan bagi warga masyarakat.
Baca juga: Hendi Perintahkan Jajarannya Selesaikan Keluhan Warga Tlogomulyo
Pesan lain yang juga menjadi fokus Wali kota adalah masalah DBD. Hendi menyampaikan hingga akhir Januari 2019 telah 33 warga Kota Semrang yang terkena DBD.
Jumlah ini dinilai tinggi mengingat angka yang mendekati jumlah total penderita DBD pada 2019 sebanyak 50 orang.
“Baru bulan Januari, tapi sudah 33 orang, semoga tidak bertambah lagi,” harap Hendi.
Karenanya, ia mengingatkan untuk kembali menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sederhana setiap Jumat bersama-sama petugas surveilans kesehatan (gasurkes), PKK, Ketua RT, Ketua RW dan Puskesmas.