KOMPAS.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi siap untuk berangkat ke Palu untuk berpartisipasi dalam memulihkan daerah terdampak serta penanganan korban.
Ia juga akan memberikan bantuan sekitar 2,5 miliar asal donasi seluruh elemen masyarakat Kota Semarang dalam satu minggu terakhir.
Hal itu diungkapkan Hendi di sela-sela kegiatannya berdialog bersama warga di Kelurahan Kalicari, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Jumat (12/10/18).
“Satu minggu ini kami buka kesempatan untuk sedulur-sedulur di lingkungan Pemerintah Kota Semarang untuk berdonasi dan terkumpul dana sebesar 1,4 miliar. Lalu, semalam juga saya buka kesempatan untuk masyarakat Kota Semarang yang lainnya sehingga ada tambahan dana sekitar 1,1 miliar. Maka, total dana terkumpul adalah sekitar 2,5 miliar," kata Hendi.
Setelah donasi terkumpul, Hendi berencana untuk berangkat langsung ke Palu pada Rabu (16/10/2018) untuk memberikan donasi tersebut secara langsung serta mengecek kondisi terkini.
“Alhamdulillah dana ini bukan dari APBD dan bukan paksaan. Ini merupakan bukti konsep bergerak bersama yang dimiliki warga masyarakat Semarang,” ujarnya.
Tergerak
Upaya Hendi untuk mengumpulkan donasi sebenarnya tak lepas dariupaya evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah yang resmi dihentikan sejak 11 Oktober 2018.
Keputusan tersebut diambil melalui rapat koordinasi antar lembaga terkait dengan mempertimbangkan bahwa korban yang diperkirakan masih tertimbun reruntuhan bangunan atau lumpur sudah meninggal dunia dan jasadnya tak bisa dikenali.
Meskipun demikian, pemerintah setempat tak menghentikan status tanggap darurat di Sulawesi Tengah. Bahkan pemerintah setempat justru akan memperpanjang status tanggap darurat selama dua minggu.
Dalam perpanjangan status tanggap bencana tersebut, pemerintah akan fokus menginventarisasi jumlah korban luka dan material, serta menyediakan hunian sementara bagi korban yang rumahnya tidak bisa ditinggali.
Hingga waktu penghentian evakuasi tersebut sendiri tercatat tak kurang 2.065 korban jiwa berhasil ditemukan, sedangkan 671 orang masih dilaporkan hilang, dan 67.310 unit rumah mengalami kerusakan.
Dari gambaran tersebut, diperkirakan dibutuhkan dana 20-45 triliun untuk memulihkan daerah terdampak kembali seperti semula.