KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda resmi meluncurkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan ( GNPIP). Program ini berhasil digelar hasil kerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengamanatkan pembentukan GNPIP untuk menanggulangi berbagai permasalahan inflasi pangan di Tanah Air.
Adapun peluncuran GNPIP di Kota Samarinda dilaksanakan di Gang 19 RT 82 Kampung Tangguh Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang.
Peluncuran itu turut diisi dengan penandatanganan kerja sama antardaerah (KAD) serta gerakan urban farming penanaman cabai di 59 kampung, kluster, dan pondok pensantren binaan.
Baca juga: Modus Arisan Online, Guru Honorer di Samarinda Diduga Lakukan Penipuan, 2 Korban Rugi Rp 1,7 Miliar
Ada pula agenda pasar murah, pasar tani, peresmian Bebaya Mart (kios stabilisator inflasi), penyerahan program sosial BI untuk stabilisasi harga pangan, Kampung Andalan, serta Tri Manunggal Kencana Kesehatan Terpadu.
Wali Kota (Walkot) Samarinda Dr H Andi Harun menerangkan, pihaknya berkomitmen untuk mengendalikan inflasi pangan dari penanaman cabai.
"Secara umum tema besarnya adalah Gerakan Pengendalian Inflasi Pangan. Salah satu yang kita praktikan hari ini adalah urban farming di sektor cabai, tutur Andi, dikutip dari akun Instagram @pemkot. samarinda, Rabu (21/9/2022).
Pemilihan cabai, sebut Andi, dilakukan karena komoditas ini sangat berkontribusi terhadap inflasi.
"Nanti ada di kampung Ketupat dll karena ada 59 kampung akan kita buat gerakan agar pasokan dan ketersediaan stok pada saat kebutuhan cabai berada di level tinggi," paparnya.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Rencana Terpadu Poros IKN-Balikpapan-Samarinda
Orang nomor satu di Kota Samarinda itu menambahkan, inflasi cabai yang ada di daerah bisa dilakukan melalui intervensi karena stoknya masih tersedia, sehingga harga bisa dikendalikan.